Pentupan Jembatan Sungai Gardu
Warga Jalan Rahayu Pasang Ember Berisi Air di Halaman Rumah Menghindari ini
Fatimah (45), salah satu warga Jalan Rahayu yang merasakan dampak masuknya arus lintas baik roda empat dan dua ke jalan setempat.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Fatimah (45), salah satu warga Jalan Rahayu yang merasakan dampak masuknya arus lintas baik roda empat dan dua ke jalan setempat.
Pada pagi hari pukul 07.00 sampai 07.30 Wita, Jalan Rahayu kondisinya padat merayap.
“Sampai-sampai menyeberang jalan Rahayu saja tidak bisa. Mobil dan roda dua, sama-sama nekat masuk halaman rumah warga yang tidak berpagar,” keluh Fatimah.
Selain itu, sambung Fatimah, Jalan Rahayu yang selama ini dikenal sebagai jalan perumahan, malah menjadi jalan umum yang gaduh dan padat lalu lintasnya.
Seharusnya, Jalan Rahayu tidak dijadikan jalan umum meski ada pembangunan dua jembatan dan satu box culvert di kawasan Jalan Sungai Lulut.
Baca: Kisah Mayangsari Diusir Keluarga Cendana Saat Duka Soeharto, Emosi Bambang Trihatmodjo
Baca: Polri Bakal Rilis SIM Sekalian E-Money & Catatan Pribadi, Resmi Diluncurkan Mulai 22 September 2019
Baca: 2 Kejadian Sadis Dirahasiakan Ruben Onsu dan Sarwendah, Teror Sahabat Ayu Ting Ting
“Ada beberapa warga pasang ember berisi air di halaman rumah agar halaman rumah warga tidak dimasuki kendaraan pada pagi hari. Sore hari pukul 17.00 Wita, Jalan Rahayu juga padat merayap,” katanya.
Menurut Fatimah, untuk bisa lancar sampai tempat kerja, warga Jalan Rahayu harus berangkat pukul 06.30 Wita.
Jika berangkat dari rumah pukul 07.00 Wita, Jalan Rahayu sudah padat merayap.
“Pasti telat kerja jika keluar ke Jalan Rahayu pukul 07.00 Wita pagi,” katanya.
Kepala Sekolah SMPN 10 Banjarmasin, Sumadi, mengharapkan semua siswa berangkat lebih awal agar tidak terlambat masuk sekolah dengan adanya pembangunan dua jembatan dan satu box culvert di kawasan Jalan Sungai Lulut.
“Iya alhamdulillah siswa kami tidak terlambat karena diminta berangkat sekolah lebih awal,” kata Sumadi.
