Memancing Tradisional Khas Warga Banjar
Warga di HST Lebih Mengenal Teknik Memair Daripada Casting, Pakai Umpan Kodok Hidup
Teknik memancing ini digunakan untuk memancing ikan gabus atau haruan. Umpan yang digunakan adakah kodok hidup.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Untuk memancing ikan tradisional, tak semua warga yang suka memancing tahu teknik casting.
Di Hulu Sungai Tengah, teknik casting justu lebih dikenal dengan memair.
Teknik memancing ini digunakan untuk memancing ikan gabus atau haruan. Umpan yang digunakan adakah kodok hidup.
Udin warga Barabai, lebih mengenal teknik memair.
Selain itu, ia juga tidak menggunakan jorang layaknya pemancing.
Baca: Memancing Tradisional Warga Banjar di Barabai HST, Beda Lokasi Beda Juga Umpan yang Digunakan
Ia hanya menggunakan tantaran unjun yang berasal dari paring sepanjang lima hingga sembilan meter.
"Memair itu khusus untuk memancing ikan gabus," bebernya.
Judi Rutinitas
Memancing menjadi rutinitas bagi warga di Kalimantan Selatan saat musim kemarau seperti ini, tak terkecuali Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Namun, untuk memancing diperlukan umpan, teknik memancing, dan waktu yang tepat. Sebab, beda umpan, teknik dan waktu beda mendapatkan jenis ikan.
Misalnya saja untuk memancing ikan nila. Maskuri warga Barabai memerlukan umpan keroto dan bama. Kedua umpan ini diaduk menggunakan air sampai lembek.
Baca: Memancing Tradisional Khas Warga Banjar di HST, Gunakan Umpan Bama dan Keroto atau Anakan Kerangga
Menurut Maskuri, memancing ikan nila paling pas dilakukan siang hingga sore hari.
Sebenarnya, beber Maskuri memancing nila tak memerlukan teknik khusus. Hanya saja untuk memancing diperlukan kesabaran.
"Saya menggunakan jorang biasa. Warga lain menggunakan tantaran unjun. Kalau ikan nila bebas mancingnya," bebernya.
Selain itu, untuk memancing ikan nila, ada juga yang menggunakan umpan keroto saja hingga cacing tanah.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)