Legenda di Balik Kembang Barenteng
Tak Cuma Diminati Warga Lokal Kabupaten Banjar, Turis Pun Tertarik Kembang Barenteng Ini
Sejak dulu hingga sekarang, para penjual kambang barenteng banyak ditemui di pasar tradisonal di Kota Martapura. Pada momen tertentu jumlahnya bahkan
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Sejak dulu hingga sekarang, para penjual kambang barenteng banyak ditemui di pasar tradisonal di Kota Martapura. Pada momen tertentu jumlahnya bahkan cukup banyak.
Selain di kawasan Pasar Martapura, pedagang kembang barenteng juga mudah ditemui di tepi jalan raya di wilayah Kota Martapura. Mereka biasanya berjualan sejak pagi hingga sore.
Kembang yang dijual beragam jenisnya. Ada yang berupa rentengan ada juga yang curah. Semuanya memiliki keistimewaan dan fungsi tersendiri. Yang jelas semuanya fresh atau segar.
Baca: Seputar Kembang Barenteng di Kabupaten Banjar, Tercium Aroma Mewangi Saat Maghrib
Baca: Terusir dari Kerajaan, Nini Randa Hijrah ke Tempat Ini Lalu Menurunkan ilmunya Kembang Barentengnya
Baca: Kambang Barenteng yang Mashur di Kalsel, Ternyata Berawal di Bincau Berkat Sentuhan Puteri Kerajaan
Menurut Aslam, penjual kembang di Martapura, kembang barenteng selain sebagai bagian dari upacara keagamaan dan budaya, juga dapat dijadikan oleh-oleh.
"Kadang ada juga turis asing yang tertarik. Namun kekurangannya karena bunganya segar sehingga tidak bertahan lama," ucap perempuan berkerudung ini, belum lama tadi.
Penjual kembang lainnya, Siti, mengatakan adakalanya turis asing menghampiri meja jualannya di pasar Martapura. Kadang ia grogi karena tak bisa berbahasa Inggris, namun umumnya didampingi guiding.
"Mereka sangat tertarik dan banyak bertanya tentang kembang yang saya jual. Mungkin karena berwarna-warni dan harum sehingga mereka suka,“ pungkasnya.
(banjarmasinpost.co.id/roy)