Berita HST
Warga Walatung Labuan Amas HST Lakukan Menangguk Iwak Baimbai, Hindari Penggunaan Setrum
Tak hanya Warga Desa Binjai Pemangkih Kecamatan Labuan Amas Utara yang punya cara unik untuk menangkap ikan saat musim kemarau.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Tak hanya Warga Desa Binjai Pemangkih Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten HST, yang punya cara unik untuk menangkap ikan saat musim kemarau.
Warga Desa Walatung Kecamatan Pandawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga punya cara tersendiri untuk menangkap ikan.
Jika warga Desa Binjai Pemangkih membuat kolam di sawah dan sungai untuk menjebak ikan kemudian menangkapnya. Warga Desa Walatung, melajukan panen ikan sungai dengan cara menangguk.
Menggunakan alat penangkap ikan tradisional khas Hulu Sungai Tengah bernama hancau, warga berbondong-bondong melakukan panen ikan di Sungai Handil Binderang, Kamis (29/8/2019).
Baca: Prabowo Tunjuk Fadliansyah Jadi Ketua DPRD Banjarbaru 2019-2024, Ini Penjelasan Partai Gerindra
Warga Desa Walatung Abdul Jalil membeberkan jika sudah ada 65 warga yang ikut dalam acara menangguk iwak baimbai (menangkap ikan bersama, red).
Apalagi, bebernya, kegiatan menangguk iwak beimbai ini rutin dilakukan sejak beberapa tahun terakhir pasca larangan penggunaan setrum di desanya.
"Kami tidak lagi menggunakan setrum. Kegiatan ini lebih meriah dan mendekatkan sesama penduduk desa," bebernya.
Apalagi, penggunaan setrum membuat populasi ikan menjadi sedikit. Bahkan, beberapa tahun lalu pihaknya hanya mendapat ikan sedikit akibat setrum.
"Kalau setrum itu, ikan mati. Jumlahnya jelas berkurang," katanya.
Baca: 30 Contoh Ucapan Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 H dalam Bahasa Inggris & Bahasa Indonesia
Peralatan menangguk iwak yang digunakan warga hancau dan alau. Warga berjejer disepanjang sungai Handil Binderang.
Sebelum alat penangkap ikan diturunkan, terlebih dahulu warga melakukan doa bersama agar ikan yang diperoleh melimpah
Warga Desa Walatung, Abdul Sani, mengaku jika menangguk bersama ini merupakan agenda yang ditunggu warga. "Ini meriah. Ramai sekali. Selain ikannya bisa dikonsumsi sendiri, kami juga bisa menjualnya," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
