Berita Banjarmasin

Antisipasi Isu Rasis, NU Kalsel dan ULM Bahas Solusi Jaga Kokohnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Ratusan peserta memenuhi aula rektorat ULM memenuhi hajatan PC PMII Kota Banjarmasin yang mengadakan kegiatan dialog publik mengangkat

Penulis: Rendy Nicko | Editor: Eka Dinayanti
Lakpesdam NU Kalsel untuk BPost Group
M Hafizh Ridha SH selaku Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Kajian & Pengembangan SDM (Lakpesdam) NU Kalimantan Selatan saat berdialog dengan peserta dialog publik di Aula Rektorat ULM. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ratusan peserta memenuhi aula rektorat ULM memenuhi hajatan PC PMII Kota Banjarmasin yang mengadakan kegiatan dialog publik mengangkat tema "Meningkatkan kerukunan kehidupan bermasyarakat guna menjaga tetap kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa".

Peserta mayoritas mahasiswa ULM, pun demikian ada banyak undangan yang berhadir dengan latar belakang Organisasi mahasiswa/kepemudaan dan Umum.

Kegiatan dibuka langsung oleh sahabat Faisal Lathif (Ketua PC PMII Kota Banjarmasin) dengan pesan semoga agenda ini menjadi berkah dan manfaat dalam menjaga kerukunan sesama anak bangsa.

Dr. Fahriannnor yang di daulat menjadi narasumber pertama menyampaikan betapa pentingnya merawat NKRI lantaran Indonesia begitu luas wilayahnya, begitu banyak ragam suku dan budayanya sehingga perlu tolerasi untuk merekatkan satu dengan lainnya.

Bayangkan saja, kita punya 34 Provinsi, 416 Kabupaten, 2.024 Kecamatan serta 81.626 Desa.

Baca: Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle Mengkhawatirkan, Terungkap Ini Masalahnya

Baca: Ayah Cut Meyriska Mengaku Masih Belum Rela, Intip Kebersamaan Roger Danuarta & Mertua

Baca: UPDATE Rusuh Papua, 200 Anggota Kostrad TNI Dikirim ke Jayapura, Disebar di Titik rawan

Baca: VIRAL Video Ospek Mahasiswa Jalan Jongkok & Lakukan Hal Jorok, Ristek Dikti Sebut Ini Universitasnya

Oleh sebab itu perlu sosial kontrol, pengawasan mutlak dari pemerintah dan masyarakat secara bersamaan pakar ilmu komuniksi ULM Banjarmasin.

Menurut M Hafizh Ridha SH selaku Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Kajian & Pengembangan SDM (Lakpesdam) NU Kalimantan Selatan, dalam menjaga kerukunan dimulai dari diri sendiri, bagaimana kemudian kita bisa menghargai orang lain tanpa memandang suku, agama maupun warna kulit sekalipun.

Jika ini saja kita tidak bisa mana mungkin bisa tercipta kerukunan yang kuat guna mengikat persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal lainnya adalah, suka tidak suka, kampus dalam hal ini menjadi elemen penting dengan mahasiswa sebagai agen perubahan diman dikenal juga dengan istilah kaum terpelajar/intelektual harus bisa memberikan warna positif lebih biar bisa menjadi uswah hasanah, karena bangsa ini butuh contoh dan kita mulai dari diri sendiri tentunya begitu menurut hafizh yang juga Ketua Mabincab PC PMII Kota Banjarmasin.

Sungguh sejuk air kelapa/kelapa muda tersisa tiga/meskipun beraneka ragam budaya/persatuan dan kesatuan selalu dijaga.

Pantun Dr Taufik Arbain M. Si membuka paparannya, dengan penuh semangat menyampaikan begitu pentingnya menjaga kerukunan antar anak bangsa, Jangan mudah di adu domba sedikitpun pintar dalam memilih dan memilah segala sumber yang datang dan yang kemudian kita sampaikan pada orang lain.

Kita sebagai anak bangsa harus bisa merubah dan membawa kebaikan untuk negara ini, jangan Berpangku terus saja jalan meskipun tidak terlihat tapi percayalah hal-hal kecil bagaimna membangun kebersamaan, toleran dsb itu menjadi kunci menjaga Indonesia.

Sebagai penutup taufik arbain yang juga dikenal sebagai akademisi serba bisa dan mumpuni di bidangnya apakah itu pada kajian politik, budaya maupun wawasan kebangsaan berpesan pada semua yang hadir agar mari sama-sama menggali kearifan lokal dan kemudian menjadikannya sebgai sebuah ciri khas serta kompas menjaga kebhinekaan untuk kesatuan dan persatuan bangsa.

Beberapa pertanyaan muncul dari para peserta yang antusias, di antaranya terkait bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan biar lebih baik wabil khusus sesuai dengan segmen mereka masing-masing, mengulik perbedaan zaman dulu dan sekarang terkait dinamika kerukunan masyarakat Indonesia serta menyikapi isu rasis yang diterima mahasiswa papua di surabaya agar tidak terulang dan menjadi luka buat bangsa tercinta.

Tentunya menjaga semua dengan nilai kearifan lokal kita yang santun, budi pekerti yang baik itu akan menjawab semuanya karena bangsa ini sejatinya butuh uswah hasanah dari para pemimpin dan tokoh disetiap tingkatan mau itu secara nasional maupun daerah bahkan dilingkungan kita.

Hal menarik pada dialog tersebut baik Dr Fahriannnor, Dr Taufik Arbain MSi dan M Hafizh Ridha SH ternyata satu Alumi pada TOT Lemhannas RI 2019 pada beberapa bulan silam sehingga ini menjadi ajang reuni buat para nara sumber secara tidak langsung

Agenda dimulai dari pukul 09.30 wita berakhir pada pukul 13.10 wita.

(banjarmasinpost.co,id/ rendy nicko)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved