Berita Kabupaten Banjar
Pola Tanam Banjarsapa Plus Raih IGA 2019, Distan Banjar Perluas Penerapannya Seluas ini
Pola tanam Banjarsapa (Batanam Banih Jajar Legowo Sekali Mewiwit Dua Kali Panen) Plus kian diperluas penerapannya oleh Dinas Tanaman Pangan
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pola tanam Banjarsapa (Batanam Banih Jajar Legowo Sekali Mewiwit Dua Kali Panen) Plus kian diperluas penerapannya oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar.
"Tahun ini (2919) target luasannya kami tetapkan 5.000 hektare," sebut Kepala Dinas TPH Banjar HM Fachry, Jumat (30/08/2019).
Ia optimistis target tersebut dapat dicapai.
Ini mengingat Banjarsapa Plus makin mendapat tempat di hati kalangan petani karena mampu meningkatkan hasil panenan.
Kepala Bidang Teknologi Pertanian Dinas TPH Banjar H Candra Dewi menuturkan sejak 2017 kaji terap Banjarsapa Plus telah direalisasikan di sepuluh lokasi percontohan yang tersebar di lima kecamatan.
Baca: Disebut Elza Syarief Stres, Nikita Mirzani Kepergok Nia Ramadhani Masih Simpan Sepatu Dipo Latief
Baca: Sikap Umat Muslim Sambut 1 Muharram Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah, Berikut Penjelasannya
Baca: Pasangan Artis Buat Fans Baper, Teuku Rassya & Aurel Hermansyah, Verrell Bramasta & Natasha Wilona?
Baca: Gara-gara Aplikasi Smule, Petugas PPSU Nikahi Bule Cantik Austria, Orangtua Dibilang Jangan Mimpi
Selain itu juga diterapkan di tiga lokasi penelitian Banjarsapa Plus.
"Secara teknis Inovasi Banjarsapa Plus sudah teraplikasikan secara lancar di lapangan," ujar Candra.
Target Banjarsapa Plus pada tahun 2018, sebutnya, sekitar 3.000 hektare.
Realisasinya melampaui target yakni 3.295 hektare.
Karena itu target tahun ini dinaikkan lagi.
Bertepatan pada puncak perayaan Hari Jadi ke-69 Kabupaten Banjar 22 Agustus pekan lalu, pola tanam itu masuk dalam lima besar penilaian indeks inovasi daerah.
Bupati Banjar H Khalilurrahman kemudian memberikan penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2019.
Fachry mengatakan apresiasi tersebut merupakan penghargaan inovasi kedua yang diperoleh instansinya.
Sebelumnya pada tahun 2018 Banjarsapa Plus juga mendapat menghargaan dalam kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) di lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar.
Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini menuturkan Banjarsapa Plus merupakan strategi untuk mempertahankan julukan Kabupaten Banjar sebagai Kindai Limpuar atau berlebihan (surplus) beras.
Ini berkat intensifikasi yang memadukan pola tanam jarwo super dengan sawit dupa.
"Pola tanam jarwo super dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, sedangkan teknologi sawit dupa merupakan teknologi spesifik lokasi masyarakat Banjar (indigenous knowledge)," papar Fachry.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
