Berita Banjarmasin
Setahun Sekali di Bulan Muharram, Keluarga Besar ini Berkumpul dan Menggelar Tari Topeng
Salah satu seni tradisional Banua yang perlu diperhatikan adalah Tari Topeng (Basirih/Banyiur) yang hanya ada di wilayah Banyiur, Kota Banjarmasin
Penulis: Irfani Rahman | Editor: Eka Dinayanti
Untuk penari topeng yang berasal dari anggota keluarga tidak belajar menari namun mereka bisa secara otodidak, tapi tidak menutup kemungkinan penari yang tidak dari keluarga bisa juga menari di acara mereka i asal ada izin terlebih dahulu.
"Kalau saya belajar karena meliat ayah saya dulu menari , sejak saya dari anak-anak sampai sekarang," ucapnya.
Dari mana topeng tersebut berasal? Hadi mengungkapkan topengnya itu mulai dari dulu sudah ada, jika ditanya mulai dari nini datu.
Tapi dari riset dirinya kenapa sampai ada acara tari topeng, ternyata dulu di daerah banyiur itu menurut orang+orang tua dulu pernah datang ulama besar dari Jawa yaitu Sunan Gunung Jati yang menyebarkan Islam dan sempat lama menetap di daerah itu,
"Jika dilihat topeng yang kami miliki ini sedikit mirip dengan topeng yang ada di Cirebon tidak menutup kemungkinan riset yang saya lakukan ini benar adanya tapi ini hanya perkiraan dan riset saya," paparnya sambil tersenyum.
Nama Tari Topeng di tempat mereka ada Tari topeng 7 Bidadari dan Pencuri Selendang Bidadari, Tari topeng Arjuna atau Bima.
Kemudian Tari topeng Pentul dan Tambam, dan Tari Topeng Sangkala (tari penutup) yang jika Topeng Sangkalanya dimasukkan ke dalam Tajau air, airnya di percaya bisa jadi sarana betetamba.
"Tari 3 dan 4 dimulai bila ada salah 1 dari anggota keluarga yaitu ibu Aminah kesurupan, maka tari 3 dan 4 ini bisa dimulai," paparnya.
'Hararan piihaknya sekeluarga tari topeng ini jangan sampai punah tentunya dengan adanya perhatian berbagai pihak khususnya Pemko Banjarmasin dan masyarakat sekitar," jelasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/irfani)
