Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Herawanto Kepala KPw BI Kalsel : Orang Banjar Tak Asing dengan Syariah
Terpilihnya Kalsel tidak terlepas dari sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Potensi ekonomi syariah di daerah ini pun terbilang besar.
Wawancara Ekslusif
Herawanto Kepala KPw BI Kalsel
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Indonesia Timur (KTI) 2019. Acara berlangsung pada 12-14 September 2019 di tiga lokasi yakni Duta Mall Banjarmasin, Pondok Pesantren Darul Hijrah Kabupaten Banjar dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Terpilihnya Kalsel tidak terlepas dari sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Potensi ekonomi syariah di daerah ini pun terbilang besar.
Hal ini dikemukan Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalsel Herawanto dalam wawancara dengan wartawan Banjarmasin Post, Mariana. Berikut petikannya.
Apa tujuan Fesyar tahun ini?
Kami ingin prinsip ekonomi dan keuangan syariah menjadi panduan untuk mencegah penumpukan harta, mengoptimalkan usaha dengan bagi hasil secara adil, serta menjunjung transaksi muamalah yang transparan dan sepadan.
Mengapa Kalsel dipilih sebagai tuan rumah?
Ini tidak lepas dari akar sejarah penyebaran Islam di Nusantara. Islam merupakan landasan budaya dan identitas komunitas orang Banjar. Kehadiran konsep ekonomi syariah di masyarakat Banjar sudah tidak asing. Seperti yang umum dilakukan setiap transaksi selalu ada akad. Si penjual ucapkan jual dan pembeli ucapkan beli.
Berdasarkan evaluasi BI, bagaimana perkembangan ekonomi syariah di Kalsel? Sektor apa yang paling menonjol?
Sektor perdagangan atau UMKM yang paling menonjol. Sektor lain juga berpotensi hanya belum terlihat atau tercatat dalam resesi keuangan ekonomi syariah. Tapi nanti pada saat bisnis matching dalam masyarakat RI 2019 bakal terlihat adanya sektor-sektor besar lainnya yang menggunakan transaksi ekonomi secara syariah.
Selain melalui Fesyar-KTI, apa upaya BI menggalakkan ekonomi syariah di Kalsel?
Kami merangkul pengusaha lokal, membina hingga membantu memasarkan produk halal menjadi industri halal yang berdaya saing dan bernilai komersil serta bermanfaat bagi masyarakat.
Pihak mana saja yang dilibatkan dalam event ini?
Ekonomi dan keuangan syariah bukan ekslusif dari dan untuk BI atau umat muslim saja. Namun bersifat inklusif melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Pihak lainnya yang terlibat Pemerintah Provinsi, Komite Nasional Ekonomi Syariah, pesantren, pelaku UMKM, dan seluruh masyarakat.
Apa tema Fesyar-KTI 2019?
Fesyar-KTI 2019 ini merupakan perhelatan ketiga setelah pada 2017 lalu dilaksanakan di Makassar dan 2018 dilaksanakan di Balikpapan. Tema tahun ini Bergerak Bersama Ekonomi Syariah.
Pesertanya dari mana saja?
Peserta meliputi berbagai wilayah. Dari Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Apa harapan dari pelaksanaan Fesyar tahun ini?
Diharapkan dapat mendorong perekonomian syariah agar mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kawasan Timur Indonesia. (naa)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/kepala-kpw-bi-kalsel-herawanto_20180919_160054.jpg)