Ekonomi dan Bisnis
Kabut Asap Mulai Selimuti Banjarmasin, Penjualan Masker Alami Peningkatan
Semenjak kabut asap semakin menebal menyelimuti Kota Banjarmasin, penjualan masker di kota ini meningkat
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah pesisir dan hulu sungai Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak sebulan lalu, kini berimbas ke Kota Banjarmasin.
Kabut asap mulai menyelimuti kota Seribu Sungai di kala pagi hari. Aroma yang ditimbulkan dari kabut asap bisa mengganggu kesehatan, misalnya saja bersin-bersin bagi yang alergi.
Karena hal tersebut masker penutup hidung pun alami lonjakan permintaan dari masyarakat. Di Apotek Adli Jalan Veteran misalnya, penjualan masker tidak lagi hanya satu per satu melainkan dalam jumlah banyak.
"Satu orang bisa beli 5-10 masker. Ada juga yang beli langsung satu kotak isinya 100 masker. Kalau dihitung sejak masuk musim kemarau memang meningkat terlebih adanya kabut asap ini semakin naik volume permintaan masker," jelas owner Apotek Adli, Tin Sudarma kepada Banjarmasinpost.co.id, Kamis (12/9/2019).
Baca: Gerbang Perbatasan di Km 18 Banjarbaru - Kabupaten Banjar Direncanakan Tetap Dibangun Tahun Ini
Baca: Kalsel Diminta Memperkaya Data Sejarah Kejadian Bumi pada Geopark Nasional Meratus
Baca: Pasang Tiang Atap Rumah, Tukang Kayu di Banjarmasin Tewas Tersengat Listrik
Baca: Ombak 3 Meter, PT ASDP Batulicin Tunda Keberangkatan KM Awu-Awu, 18 Truk Parkir di Pelabuhan
Diakuinya kendati meningkat namun masih bisa diatasi karena stoknya masih banyak tersedia. Selain itu karena masih baru saja menyelimuti Banjarmasin, sehingga belum melonjak signifikan.
Dia memprediksi apabila masih terus belanjut dan tambah parah maka kenaikan penjualan masker bisa sangat tinggi seperti dialaminya pada 2015 lalu yang sempat kehabisan stok.
Di apotek lainnya, Apotek Ramoty di Jalan Sultan Adam, menjual lima kotak masker dalam sepekan terakhir.
"Biasanya kalau sebelumnya orang beli persatuan masker. Yang satu minggu terakhir ini ada yang beli perkotak, ada yang 10 lembar masker. Tidak ada lagi yang beli satu atau dua masker," ucap apoteker Apotek Ramoty, Diyah.
Dia mengungkapkan masker yang dijual di apoteknya hanya ada satu jenis, yakni masker berharga Rp 1.000 dengan desain polos dan sistem satu kali pakai.
Sementara itu di Apotek Azzil, penjaga apotek Ita mengatakan, dirinya menjual lebih dari 200 masker pada pekan ini. Padahal pekan sebelumnya, penjualan masker hanya berkisar 20 sampai 30 masker dalam sehari saja.
"Ada 200 masker yang sudah terjual, mungkin karena kabut asap sangat membludak orang beli masker akhir-akhir ini," kata dia
Dikatakannya, Apotek Azzil mampu menjual lebih dari 10 kotak dalam satu pekan terakhir. Adapun setiap kotak berisi 50 masker.
Baca: Isu Gugatan Cerai Andre Taulany pada Erin Taulany Beredar, Pengadilan Agama Ungkap Fakta Teman Sule
Baca: BREAKING NEWS : Heli Water Boombing Mendarat Darurat di Cempaka, Banjarbaru
Baca: Rencanakan Aksi di Tanjung, Dua Sindikat Curat Nasabah Bank di Palangkaraya Dibekuk Polres Tabalong
"Padahal biasanya paling dalam seminggu kami menjual 3-5 kotak saja, minggu ini sudah lebih dari 10 kotak," tukasnya.
Salah seorang masyarakat Banjarmasin, Elda mengaku alami alergi saat menghirup aroma asap dari rokok terlebih kabut asap yang saat ini terjadi.
"Saya kalau tercium asap langsung bersin. Makanya harus sedia masker dalam satu hari bisa ganti dua kali kalau sudah kotor," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Pimpinan Bank Syariah Indonesia ke BPost, Sebut Masuk 7 Besar Perbankan Nasional |
![]() |
---|
Gojek Ajak UMKM Kalsel Naik Kelas Manfaatkan Digital |
![]() |
---|
Pemuda Banjarbaru Ini Rajin Bikin Kreasi Rak Tanaman Hias, Dijual Rp 60 hingga Rp 300 Ribu |
![]() |
---|
VIDEO Berkat Kardus dan Botol Bekas Pengumpul Barang Bekas di Banjarbaru Ini Raup Puluhan Juta |
![]() |
---|
Kardus dan Botol Bekas Bikin Pengumpul Barang Bekas di Trikora Banjarbaru Ini Raup Puluhan Juta |
![]() |
---|