Berita Banjarbaru
Tim Gabungan Dibantu Helikopter Water Boombing Jinakkan Api di Batas MH2T Perkantoran Gubernur
Tim Dalkarhut BPTH kembali berjibaku dengan api di batas luar sebelah timur Blok 1 Miniatur Hutan Hujan Tropika (MH2T).
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Sekitar pukul 19.45 Wita, kebakaran baru bisa dipadamkan. Petugas dari KPH Balangan melakukan blocking di beberapa titik untuk melakukan pengecekan kembali, guna memastikan tidak ada api yang masih menyala.
Dengan menggunakan kopyok dan jet shutter, tim berkeliling di seputar lokasi Karhutla.
Kasi Perlindungan Hutan KPH Balangan, Emir Faisal mengungkapkan berkat kesigapan petugas, lahan yang terbakar di belakang Pasar Adaro Paringin Kota tersebut tidak sampai menjalar ke rumah warga.
“Alhamdulillah api berhasil dikuasai, sehingga tidak sempat merembet rumah milik warga. Ada pun penyebab terjadinya karhutla, masih kita selidiki,” kata Emir.
Masih di areal Kehutanan, Kebakaran hutan dan lahan masih sering terjadi. Baik karena kondisi alam maupun human error. Apalagi saat ini masih termasuk puncak musim kemarau, matahari yang terik, bahan bakar yang banyak dan kering ditambah angin yang lumayan kencang menyebabkan sumber api mudah timbul dan menyebar.
Begitu pula kebakaran hutan yang terjadi Selasa (10/9) di kawasan hutan produksi di Desa Batu Laki Kecamatan Padang Batung Kabupaten HSS. Bersyukur, api berhasil dipadamkan dengan menggunakan peralatan pompa punggung dan gepyok. Lahan seluas 3 hektare dengan vegetasi semak belukar dipadamkan oleh tim gabungan. Terdiri dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Batu Laki, KPH Hulu Sungai dan PT Dwima Intiga.
Kepala KPH Hulu Sungai, Rudiono Herlambang yang memimpin tim gabungan akhirnya bisa bernapas lega setelah diketahui api sudah padam. "Musim kemarau memang rawan dengan kebakaran hutan dan lahan. Kami selalu memantau, siap siaga dan segera turun ke lapangan bila diketahui ada titik api," ujarnya.
Satgas dibagi Dua tim
Tim Pemadam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tergabung dalam Satuan Tugas kini dikonsentrasikan dipenanganan belakangan bandara areal Guntung damar yang merupakan lahan gambut.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin, menjelaskan bersama sama Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan dimana Danrem 101 Antasari selaku wakil dansatgas, sejauh ini mengerahkan lebih dari 600 personil TNI Polri BNPB, BPBD Damkar Masyarakat Peduli Api yang dikerahkan di seputaran Bandara.
"Hasilnya kelihan. Malam ini dilajut kan sift kedua, yang akan diterjunkan 200 personil jaga malam," kata Wahyuddin.
Kendala utama sejauh ini, sambung Wahyuddin tim satgas kesulitan air untuk melakukan pemadaman. Kendala kedua ada beberapa titik api yang tidak terjangkau satgas darat sehingga harus dilakukan water boombing.
"Disekitar bandara ini ada enam titik Hot spot yang masih menyala di aera gambut dan ini terus dilakukan pemadaman siang dan malam," kata dia.
Baca: Jembatan Puntik Mandastana Batola Ambrol Dilewati Truk, Lalulintas Dialihkan ke Ray 5
Baca: Kemarau Diperkirakan Hingga Oktober, BPBD Khawatir Kotabaru Alami Krisis Air Bersih
Baca: Hamili Anak Tiri yang Masih Berusia 15 Tahun, Abdul Halik Dilaporkan Istri Siri ke Polisi
Bahkan tadi siang Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani bersama Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf M Syech Ismed langsung turun tangan ke lokasi kebakaran, Senin (16/9/2019).
Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani mengatakan tak hanya melakukan pembahasan di lahan gambut Guntung Damar yang terbakar, di kawasan itu akan segera dibuat parit.
