Intrusi Air Laut
Kemarau Ekstrem Mulai Berpengaruh Pada Persediaan Air Baku PDAM Bandarmasih
Bagi warga Kota Banjarmasin Kalsel sejak saat ini hingga beberapa hari ke depan sepertinya harus membiasakan diri menghemat penggunaan air bersih
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Bagi warga Kota Banjarmasin Kalsel sejak saat ini hingga beberapa hari ke depan sepertinya harus membiasakan diri menghemat penggunaan air bersih, terutama yang bersumber dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Bandarmasih Kota Banjarmasin.
Masalahnya, bila tidak, kemungkinan buruk berupa krisis air pun akan menimpa.
Ya, itu menyusul akibat musim kemarau yang cukup ekstrem terjadi di kota berjuluk seribu sungai belakangan ini.
Kemarau juga telah mulai berdampak pada ketersediaan air baku PDAM.
Baca: Celana Reino Barack Bikin Salah Fokus Saat Syahrini dan Aisyahrani Berlibur ke Italia
Baca: Bandingkan Gaji Fantastis Sopir Raffi Ahmad dan Hotman Paris, Suami Nagita Kalahkan Seteru Farhat?
Baca: Masa Lalu Kelam Cut Meyriska Hingga Tolak Keinginan Roger Danuarta, Ketakutan Sahabat Marcella Simon
Berdasarkan data dari PDAM Bandarmasih, Sabtu (22/9) pukul 06.00 Wita, akibat tidak turunnya hujan belakangan ini membuat intrusi atau masuknya air laut ke Sungai Martapura khususnya wilayah Sungai Bilu Kota Banjarmasin pun mencapai 1.700 mg per liter.
Kondisi ini tentu sangat berdampak terhadap ketersediaan air baku PDAM Bandarmasih.
Pasalnya, bila ambang batas intrusi air laut untuk pengolahan air baku hanya 250 mg per liter, ini justru telah hampir mencapai tujuh kali lipat dari ambang batas.
Sehingga dengan kondisi ini, membuat PDAM Bandarmasih Banjarmasin pun terpaksa tidak bisa sama sekali memanfaatkan air baku yang bersumber dari Sungai Bilu.
Meskipun upaya pencampuran menjadi salah satu solusi yang kerap dilakukan dalam menghadapi kasus instrusi, namun ekstremnya kadar garam yang bercampur dengan air sungai saat ini membuat upaya tersebut tidak berpengaruh apa-apa.
"Iya betul. Dan bahkan kadar garam atau instrusi yang terakhir tercatat di Sungai Bilu baru tadi, telah mencapai 1.200 mg perliter. Meskipun dilakukan upaya pencampuran, tingginya intrusi saat ini tidak menurunkan kadar garamnya," jelas Humas PDAM Bandarmasih, M Nur Wakhid.
