Ekonomi dan Bisnis
Kisah Pemilik Hero Kaffe Memulai Usaha, dari Jual Motor untuk Modal hingga Punya 10 Karyawan
Seperti halnya pemuda kelahiran Palangkaraya, 12 Oktober 1992 ini yang harus berkorban demi mendapat modal usaha.
Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST CO.ID, BANJARMASIN - Merintis usaha bukanlah semudah membalik telapak tangan.
Seperti halnya pemuda kelahiran Palangkaraya, 12 Oktober 1992 ini yang harus berkorban demi mendapat modal usaha.
Andika Dwi Octavianto ST berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.
Ayah bekerja sebagai tukang bangunan dan ibu adalah ASN namun hanya pegawai biasa.
Semasa SMA ia nyambi kerja di bengkel kecil milik pamannya, semata ingin dapat tambahan uang jajan.
"Alhamdulillah, dengan tekad ingin menuntut ilmu, saya pun bisa berkuliah di Fakultas Teknik, ULM Banjarbaru," ujarnya.
Saat kuliah ia hidup sederhana.
Baca: Takut Revisi RKUHP, Turis Australia yang Belum Menikah Batalkan Kunjungan ke Bali
Baca: Kerusuhan Massa Demo Pelajar di Wamena Papua Makin Meluas, Kantor Bupati Jayawijaya Dibakar
Baca: Putra Ruben Onsu Ambil Kartu ATM Dari Dompet Suami Sarwendah, Sikap Ayah Thalia Thania Disorot
Baca: Kabar Duka Datang Dari Cut Meyriska dan Roger Danuarta, Foto Lamaran Jadi Kenangan
Makan seadanya dan menu harian mi instan itu sudah biasa.
Sementara soal biaya kuliah ia banyak terbantu beasiswa.
"Dan saya bertekad bisa cepat selesai," kenangnya.
Kuliah dapat ia selesaikan dalam 7 semester dan termasuk wisudawan terbaik.
Lulus kuliah pada 2014, saat ada penerimaan PNS (ASN) ia daftar seleksi.
Pada 2015, ia diangkat sebagai ASN dengan penempatan tugas di Pemkab Hulu Sungai Tengah.
"Meski sudah bekerja kantoran, tapi saya berpikir tetap harus ada penghasilan selain gaji bulanan. Tambahan penghasilan itu dengan berwirausaha," ungkap bujangan ini.
Ia awali wirausaha dengan nekat.