Kerusuhan di Wamena

Ungkapan Bernada Rasial Seorang Guru Memicu Unjuk Rasa Berakhir dengan Kerusuhan

Unjuk rasa ini diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru kepada siswanya.

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
BPost edisi cetak Rabu (24/9/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, WAMENA - Kerusuhan di Wamena berawal dari unjuk rasa pelajar SMA, Senin.

Unjuk rasa ini diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru kepada siswanya.

Massa pengunjuk rasa melakukan tindakan anarkistis.

Massa membakar sejumlah rumah dan ruko di sepanjang Jalan Homhom dan Woma.

Massa juga merusak dan membakar kantor bupati di Jalan Yos Sudarso.

"Dalam pantauan kami, seluruh bangunan kantor bupati Jayawijaya hangus dibakar massa," kata John Roy Purba, kontributor Kompas.com di Wamena.

Baca: Gedung Tempat Mereka Bekerja Dibakar, Sejumlah Pegawai Supermarket Nekat Melompat dari Lantai Kedua

Baca: Intai Teroris, Anggota Densus 88 Menyamar Sebagai Anak Kos yang Suka Main Mobile Legend dan Voli

Baca: Ketakutan Merry Saat Temui Calon Istri Diungkap pada Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Baca: Aurel Hermansyah Dugem Terlihat Gara-gara Gisella Anastasia, Krisdayanti Bereaksi

Sebagian massa juga terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dan TNI.

Aparat keamanan berusaha memukul mundur massa selama empat jam, namun massa bertahan dan makin anarkistis.

"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama tiga jam," ujar John.

Dalam percakapan dengan John terdengar suara rentetan tembakan senjata api.

John mengatakan massa berusaha masuk ke pusat bisnis Wamena, namun diadang aparat keamanan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved