Aksi Mahasiswa di Senayan
Mahasiswa Menyoroti Kurang Tegasnya Proses Hukum Tterhadap Perusahaan yang Aarealnya Terbakar
Sedang di Kantor Sekdaprov Kalsel, ratusan mahasiswa lebih menyoroti masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sedang di Kantor Sekdaprov Kalsel, ratusan mahasiswa lebih menyoroti masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap.
Di sini mereka ditemui Gubernur H Sahbirin Noor, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyuddin dan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel Hanif Faisol Nurofiq.
Koordinator Lapangan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel, Muhammad Ghulam Reza, mengatakan seharusnya pemprov memprediksi karhutla dan mengatasinya.
"Kalau berhasil tentu mahasiswa tidak perlu turun. Ini sampai turun artinya ada hal yang perlu dibenahi dalam penanganan di kapangan," seru Ghulam.
Baca: Kasus Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Ungkap Hubungan Intim Ibu dengan Dua Anak Kandung (Inses) di Jabar
Baca: Sindiran Ammar Zoni Soal Perubahan Tubuh Irish Bella Saat Hamil Terungkap Saat Belanja Hijab
Baca: Aspirasi Akan Dikirim ke DPR dalam Bentuk Dokumen, Dewan Belum Ada Anggaran Mengantar Langsung
Mahasiswa pun menyoroti kurang tegasnya proses hukum terhadap perusahaan yang arealnya terbakar.
Total ada tujuh poin tuntutan aksi.
"Tolong sampaikan ke kami, tolong sampaikan ke media, perusahaan apa dan di mana saja. Jangan ada yang menutupi soal koorporasi yang terlibat," kata Koorlap unjuk rasa BEM ULM, Hasan Asri.