Aksi Mahasiswa di Senayan

Mahasiswa Menyoroti Kurang Tegasnya Proses Hukum Tterhadap Perusahaan yang Aarealnya Terbakar

Sedang di Kantor Sekdaprov Kalsel, ratusan mahasiswa lebih menyoroti masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
BPost edisi cetak Rabu (25/9/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Sedang di Kantor Sekdaprov Kalsel, ratusan mahasiswa lebih menyoroti masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta kabut asap.

Di sini mereka ditemui Gubernur H Sahbirin Noor, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Wahyuddin dan Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Kalsel Hanif Faisol Nurofiq.

Koordinator Lapangan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) se-Kalsel, Muhammad Ghulam Reza, mengatakan seharusnya pemprov memprediksi karhutla dan mengatasinya.

"Kalau berhasil tentu mahasiswa tidak perlu turun. Ini sampai turun artinya ada hal yang perlu dibenahi dalam penanganan di kapangan," seru Ghulam.

Baca: Kasus Pembunuhan Bocah 5 Tahun, Ungkap Hubungan Intim Ibu dengan Dua Anak Kandung (Inses) di Jabar

Baca: Sindiran Ammar Zoni Soal Perubahan Tubuh Irish Bella Saat Hamil Terungkap Saat Belanja Hijab

Baca: Aspirasi Akan Dikirim ke DPR dalam Bentuk Dokumen, Dewan Belum Ada Anggaran Mengantar Langsung

Mahasiswa pun menyoroti kurang tegasnya proses hukum terhadap perusahaan yang arealnya terbakar.

Total ada tujuh poin tuntutan aksi.

"Tolong sampaikan ke kami, tolong sampaikan ke media, perusahaan apa dan di mana saja. Jangan ada yang menutupi soal koorporasi yang terlibat," kata Koorlap unjuk rasa BEM ULM, Hasan Asri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved