Travel Internasional
Wanita Tak Perlu Pakai Abaya, Arab Saudi Resmi Terbuka untuk Pariwisata dan Terbitkan Visa Turis
Pemerintah Arab Saudi, pada Jumat (27/9/2019), resmi akan mulai terbuka untuk pariwisata dan menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.
BANJARMASINPOST.CO.ID, RIYADH - Pemerintah Arab Saudi, pada Jumat (27/9/2019), resmi akan mulai terbuka untuk pariwisata dan menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.
Langkah tersebut akan semakin membuka negara kerajaan Islam ultra-konservatif itu bagi wisatawan sebagai bagian dari menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata.
Pariwisata juga menjadi salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.
Baca: Presenter ini Korban Blokir Syahrini Istri Reino Barack, Ayam Goreng Buat Kakak Aisyahrani Geram?
Baca: Mulan Jameela Jadi Anggota DPR RI, Langkah Bupati Garut Pertanyakan Istri Ahmad Dhani Eks Duet Maia
Baca: Pengakuan Betrand Peto, Putra Ruben Onsu-Sarwendah Buat Nagita Slavina Terkejut
Baca: Kondisi Ayu Ting Ting yang Memar Buat Didi Riyadi Panik, Eks Shaheer Sheikh Digoda Penggemar
Sebagai konsekuensi dibukanya pariwisata di kerajaan itu, pemerintah juga akan melonggarkan aturan berpakaian bagi turis wanita asing yang tidak diharuskan mengenakan abaya di tempat umum.
"Kita membuat sejarah pada hari ini," ujar Kepala Pariwisata Arab Saudi Ahmed al-Khateeb dalam sebuah pernyataan.
"Untuk pertama kalinya, kami akan membuka negara kami untuk wisatawan dari seluruh dunia," tambahnya, dikutip AFP.

Baca: Masih Blokir Nomor Jessica Iskandar, Nagita Slavina Istri Raffi Ahmad Ingat Masalah Ayu Ting Ting?
Baca: Genderuwo yang Perkosa Bebby Fey Muncul Buat Ruben Onsu Heran, Seteru Atta Halilintar Mual-mual
Baca: Detik-detik Bebby Fey Bertemu Atta Halilintar di Kamar Hotel Diungkap Seteru Dinar Candy
Baca: BREAKING NEWS - Menkumham Yasonna Laoly Mundur dari Kabinet Kerja Jokowi
Dengan dibukanya pintu pariwisata di Arab Saudi, warga negara dari 49 negara akan berhak mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk warga Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.
Program pariwisata memang menjadi salah satu program reformasi Visi 2030 dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam mempersiapkan perekonomian negaranya untuk era pasca-minyak.
Namun negara konservatif, yang melarang alkohol dan terkenal dengan pemisahan pria dan wanita, itu dipandang tidak mungkin menjadi tujuan pariwisata global, selain untuk para peziarah Muslim yang hendak mengunjungi tempat-tempat suci di Mekkah dan Madinah.
Otoritas pariwisata tetap tegas bahwa Arab Saudi tidak akan mengizinkan alkohol, tetapi Khateeb mengatakan tidak ada batasan bagi turis wanita asing yang tidak ditemani dan tidak diwajibkan mengenakan abaya di tempat umum.

Koleksi Ribuan Tengkorak Manusia dari Abad Pertengahan, Biara di Ceko Ini Terlihat 'Menyeramkan' |
![]() |
---|
Namanya Hotel Zed Tawarkan Menginap Gratis Selama 18 Tahun, Tapi Begini Syarat-syaratnya |
![]() |
---|
NYAWA Taruhannya, Ini Daftar Negara Paling Berbahaya untuk Aksi Traveling, Terungkap Soal Indonesia |
![]() |
---|
FOTO SEKSI Pakai Bikini Tali Putih dan Tali Merah di Boracay Beredar, Turis Ini Dipanggil Polisi |
![]() |
---|
Hotel Terapung Sangat Canggih, Tinggal Buka Map Lalu Secara Otomatis Menuju Lokasi yang Dinginkan |
![]() |
---|