Safar 2019

Sikap Umat Muslim di Bulan Safar 2019 yang Konon Disebut Bulan Sial dan Penuh Bencana

Sikap Umat Muslim di Bulan Safar 2019 Yang Konon Disebut Bulan Sial dan Penuh Bencana

Penulis: Noor Masrida | Editor: Rendy Nicko
tribunwow.com/okipratiwi
Ilustrasi berdoa. 

BANJARMASINPOST.CO.ID – Berikut sikap yang seharusnya dilakukan umat muslim di bulan Safar 2019 yang konon sering disebut sebagai bulan Sial dan penuh bencana.

Saat ini, umat muslim sedang berada di bulan safar 2019.

Bulan Safar 2019 telah jatuh pada Senin, (30/09/2019) lalu.

Bulan ke-2 di kalender Hijriah ini dipercaya sebagian besar umat muslim di Indonesia sebagai bulan sial dan dipercaya bahwa bencana diturunkan.

Baca: Link sscasn.bkn.go.id - Cara Akses Pendaftaran CPNS 2019 & Daftar Dokumen Penting Seleksi di Sini

Baca: Veronica Tan Muncul dengan Pria Lain Selain Ahok & Nicholas Saat BTP Tunggu Puput Nastiti Devi Hamil

Walau itu hanya mitos yang sangat diyakini sebagian besar umat Islam Indonesia, namun pada kenyataannya bulan Safar tetaplah seperti bulan-bulan lainnya.

Lalu bagimana seharusnya sikap umat islam saat menyambut dan menjalani bulan Safar yang diyakini penuh bencana dan bulan sial?

Rasulullah SAW selalu membantah berbagai mitos jelek yang berkembang terkait bulan Safar ini.

Walau begitu, tak ada salahnya kita sebagai umat Islam selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap segala macam musibah.

Sebab, musibah bisa terjadi kapan saja, tak hanya di bulan Safar.

Menghadapi kesulitan seperti ini, Islam mengajarkan kita untuk banyak berzikir agar terhindari dari masalah.

Jika sedang mengalami musibah, zikir ini bisa juga untuk menyudahi kesusahan tersebut.

Berzikir atau beristigfar hanya terdiri dari satu kalimat, namun mampu mendatangkan beribu solusi.

Warga Kotim saat mengikuti mandi safar di Sungai Mentaya.
Warga Kotim saat mengikuti mandi safar di Sungai Mentaya. (Istimewa/Humas Pemkab Kotim)

Diriwayatkan dari Al Hasan bahwa suatu ketika datang kepadanya seseorang yang mengadu akan kefakiran yang dialaminya.

Kondisi ekonominya begitu terpuruk.

Kebutuhan keluarga yang ia tanggung tak dapat ia cukupi.

Ada lagi seorang yang lain mengadu kepadanya untuk meminta solusi terhadap masalah yang ia alami.

Orang itu bisa dikatakan mandul.

Telah lama ia menginginkan seorang buah hati, namun tak juga dikaruniai.

Tapi ia tak mau putus asa.

Maka datanglah ia ke Al Hasan sebagai bentuk ikhtiarnya. Al Hasan juga didatangi oleh seorang petani.

Ia begitu gamang terhadap bumi yang ia tanami.

Bagaimana tidak, setelah sekian tahun mengolah tanah, tak sekali pun ia menuai hasil yang melimpah.

Malah yang terjadi adalah kerusakan tanaman akibat kekeringan dan tanah yang tandus.

Semua itu dijawab oleh Al Hasan hanya dengan satu kalimat, yaitu:

اِسْتَغْفِرِ اللهَ

"Bacalah istighfar, mintalah ampunan kepada Allah."

Betapa mengherankan Al Hasan ini. Di antara sekian banyak masalah yang dia adukan kepadanya hanya satu solusi yang ia berikan kepada orang-orang tersebut.

Maka Rabi' bin Shahib pun memberanikan diri untuk bertanya, “Wahai Al Hasan, banyak orang yang mendatangimu dengan mengadukan berbagai hal dan meminta (pertolongan) bermacam-macam kepadamu, tapi mengapa hanya istighfar yang kau jadikan sebagai solusi jalan keluar?"

(Foto: Protokol dan Kehumasan Pemkab HSS) Suasana Safari Ramadhan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, di Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Rabu (30/5/2018)
(Foto: Protokol dan Kehumasan Pemkab HSS) Suasana Safari Ramadhan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, di Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Rabu (30/5/2018) (via BANJARMASINPOST.co.id/aprianto)

Al Hasan pun terdiam, kemudian ia hanya membacakan beberapa ayat dari Surat Nuh sebagai berikut:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَّيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12) مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ اللهَ وَقَارًا (13)

“Maka aku (Nuh) katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah maha pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan kepadamu hujan yang lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?"

Demikianlah manfaat dahsyat dari istigfar.

Istigfar selain mampu mendatangkan ampunan dari Allah juga bisa menghilangkan berbagai permasalahan hidup kita, termasuk kekeringan akibat kebakaran lahan, gempa, tsunami, kabut asap dan berbagai kemalangan lainnya.

Oleh sebab itu, perbanyaklah mengucapkan istigfar kapanpun dan dimanapun.

Semoga kita semua terhindar dari bencana dan kesusahan. Aamiin ya rabbal alamin.

Baca: Penjelasan BKN Saat Link SSCASN Pendaftaran CPNS 2019 Gagal Dibuka, Cek Cara Simulasi Tes CAT

banjarmasinpost.co.id/noor masrida

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved