Berita Jakarta
VIRAL Foto Pemuda Dikepung Pekatnya Gas Air Mata, Ternyata Nasib Pemuda Ini Tragis karema Ditangkap
Foto aksi pelajar memegang bendera putih sambil berjalan di tengah kepungan kabut asap gas air mata karya fotografer Kompas.com, Garry Andrew Lotulung
BANJARMASINPOST.CO.ID - Foto aksi pelajar memegang bendera putih sambil berjalan di tengah kepungan kabut asap gas air mata karya fotografer Kompas.com, Garry Andrew Lotulung, yang sempat viral, kini jadi tambah heboh.
Gara-garanya, pemuda dalam foto tersebut, berinisial LA, sudah ditangkap polisi.
LA ditangkap karena diduga terlibat kerusuhan dalam aksi pelajar yang dilakukan pada 30 September.
"Iya, ada di Polres, masih kita dalami," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi S Sitepu saat dihubungi, Rabu (2/10/2019).
Edi mengungkapkan ada beberapa informasi keliru yang beredar di media sosial terkait penangkapan LA ini.
Baca: JADWAL Rekrutmen CPNS 2019 - Inilah Hasil Keputusan Rakonas Kepegawaian BKN 25 September 2019
Baca: VIRAL Anggota DPR RI Boyong 3 Istri Cantik di Pelantikan, Ternyata Lora Fadil Anak Ulama Besar
Baca: Sifat Syahrini Buat Nikita Mirzani Anti Dekati Istri Reino Barack, Pilih Luna di Depan Feni Rose?
Dikutip dari Kompas.com, ini sejumlah kekeliruan informasi versi polisi:
Pertama, soal status LA yang tak lagi pelajar.
"Enggak benar, dia bukan SMA, sudah lulus," kata Edi.
Kedua, soal alasan polisi yang disebut menangkap LA karena pelecehan bendera merah putih.
Edi mengatakan LA ditangkap bukan karena pelecehan bendera melainkan karena terlibat dalam kerusuhan pada 30 September 2019.
Berbagai tulisan lucu dibawa oleh mahasiswa ketika long march di depan Kemenpora untuk akhirnya berhenti di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
"Dia bukan pelajar dan diamankan pada saat terjadinya kerusuhan tanggal 30 September 2019. Tidak ada kaitannya dengan pelecehan bendera," tambah Edi.
Kini, pelaku sudah diamankan pihak Kepolisian Metro Jakarta Barat untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, santer dibicarakan di media sosial Twitter terkait tertangkapnya LA ini.
Dalam salah satu postingan dari akun @kabay4n_, LA disebut-sebut sebagai sosok yang ada dalam foto viral.
Dia disebut sudah 24 jam tidak pulang dan tidak ada kabar.
Berbagai tulisan lucu dibawa oleh mahasiswa ketika long march di depan Kemenpora untuk akhirnya berhenti di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polisi Tangkap Pemuda yang Fotonya Viral saat Rusuh Siswa STM di Sekitar DPR
LA disebut-sebut sebagai sosok yang fotonya mendadak viral di sosial media beberapa waktu lalu.
Foto itu menampilkan seorang pelajar memakai seragam putih dan abu-abu.
Dia berada di tengah kepungan kabut gas air mata.
Pelajar itu menyeka matanya sambil menggenggam telepon seluler.
Sebuah bendera merah putih tampak ada dalam genggamannya.
Foto tersebut adalah karya fotografer Kompas.com, Garry Andrew Lotulung.
Garry menceritakan foto viral seorang pelajar itu diambilnya pada Rabu (25/9/2019) sore menjelang Maghrib.
Saat itu, situasi sudah semakin tidak kondusif di sekitar Stasiun Palmerah.
Massa sudah mulai rusuh sejak siang hari sekitar pukul 14.30.
Polisi pun meminta massa untuk membubarkan diri.
Namun, massa justru semakin banyak yang memenuhi Jalan Tentara Pelajar.
Foto inilah yang kemudian viral di media sosial.
Garry masih ingat kejadian unik yang mungkin hanya ditemui dalam aksi unjuk rasa pelajar kemarin.
"Mereka tepuk tangan setiap ada gas air mata sambil lari menjauh," ucap Garry.
Setelah tembakan gas air mata mereda, para pelajar ini kembali mendekati pintu belakang DPR di Jalan Tentara Pelajar sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Aksi massa masih terus ricuh hingga tengah malam.
Mulai tengah malam hingga pagi hari esoknya, polisi melakukan "sweeping".
Sebanyak 570 pelajar diamankan polisi.
Oknum Polisi Terlibat di Grup WhatsApp Pelajar STM, Ini Kata Polri
Pasca-aksi demo yang diikuti oleh para pelajar STM di Jakarta, tersebar sejumlah percakapan di WhatsApp Group (WAG) dengan nama grup mengatasnamakan perkumpulan pelajar tersebut.
Nama grup itu misalnya “G30S STM ALLBASE”, “STM SEJABODETABEK”, dan beberapa nama grup percakapan lainnya.
Dalam percakapan itu, para anggota grup banyak mengeluhkan tentang kondisi pasca-aksi demonstrasi yang ternyata tidak diberi uang sebagaimana dijanjikan koordinator sebelumnya.
“Ayolah kita pulang aja, kagak ada duitnya juga ini mah udah gitu dibilang provokator juga pula,” tulis salah satu kontak di sebuah WAG.
Dikarenakan tidak memiliki uang, mereka pun banyak yang mengaku terlunta-lunta dan tidak bisa kembali ke rumah.
“Emak gue nelepon suruh pulang, mana ongkos kagak ada lagi ini,” tulis akun lain di WAG yang berbeda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Oknum Polisi Terlibat di Grup WhatsApp Pelajar STM, Ini Kata Polri
Percakapan di dalam WAG yang mengatasnamakan anak STM(WhatsApp) Nomor telepon dalam tangkapan layar percakapan WAG itu terlihat dengan jelas dan utuh, sehingga memudahkan upaya konfirmasi yang coba dilakukan Kompas.com.
Menggunakan aplikasi bernama Getcontact yang dapat mengidentifikasi sebuah nomor ponsel disimpan dengan nama apa saja, kami melakukan penelisikan itu.
Dari sejumlah tangkapan layar percakapan WAG anak STM itu, 3 nomor kami coba telusuri.
Hasilnya, ketiga nomor itu mengarah pada identitas petugas kepolisian dari Mabes.
Konfirmasi Polri Menelusuri lebih lanjut, kami pun menghubungi Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen. Pol Dedi Prasetyo untuk meminta tanggapan resmi.
Ia pun menyampaikan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terkait nomor-nomor yang beredar di WAG tersebut.
“Sudah di-profiling dan identifikasi akun-akunnya oleh siber,” kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019) siang.
Tidak hanya itu, bahkan Dedi mengaku pihaknya sudah menetapkan beberapa di antaranya sebagai tersangka dalam kasus ini.
“Sudah ada 4 tersangka tapi nanti kalau sudah ditangkap akan disampaikan,” ujar Dedi.(*)