Smart Presensi

Hanya 4 dari 36 Guru PNS di SMPN 4 Alalak yang Sukses Melakukan Smart Presensi

Sementara penerapan smart presensi di Kabupaten hari kedua kemarin Rabu (2/10) pagi masih menuai masalah.

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
blitz edisi cetak Jumat (4/10/2019) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Sementara penerapan smart presensi di Kabupaten hari kedua kemarin Rabu (2/10) pagi masih menuai masalah.

Seperti dialami para guru PNS SMPN 4 Alalak Batola.

Mereka kembali berkumpul di ruang kepala sekolah melakukan smart presensi.

Sayang, aplikasinya tetap saja error dan loadingnya sangat lama.

Kepala SMPN 4 Alalak Batola Zainuddin, menyatakan untuk hari kedua, aplikasi smart presensi masih error dan loadingnya masih sangat lama.

Dari 36 guru PNS, cuma ada empat guru PNS di SMPN 4 Alalak yang bisa absen dan sukses smart presensi.

Baca: Jaringan Internet Terganggu, Guru-guru SDN Berangas Barat 2 Baru Bisa Smart Presensi Menjelang Sore

Baca: 5 TIPS Alami Sembuhkan Kelenjar Getah Bening yang Bekak di Leher Tanpa Obat Kimia

Baca: Peringatan Bagi Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran, Sosok Wanita Ancaman Bagi Mantan Raffi Ahmad

“Kalau pun bisa smart presensi sudah di atas pukul 08.00 Wita lebih dan loadingnya sangat lambat,” katanya.

Menurut Zainuddin, jika smart presensi ini langsung terkait dengan pemotongan tunjangan daerah, maka banyak sekali guru yang akan kena potongan bulan ini.

Padahal sebanyak 36 guru PNS di SMPN 4 Alalak sudah datang sejak pukul 07.00 Wita.

“Kondisi di lapangan aplikasi smart presensi error alias loadingnya kelamaan,” katanya.

Menurutnya, 32 guru PNS di SMPN 4 Alalak itu akhirnya memakai absen manual di aplikasi smart presensi.

Absen sistem manual ini dipandu oleh admin dan jika masing-masing guru PNS absen per individu sangat sulit masuknya.

Menurut Zainuddin titik koordinat untuk smart presensi itu ada sekitar ruang kepsek sehingga setiap hari para guru PNS akan memegang hape di sekitar lokasi tersebut untuk melakukan smart presensi.

“Memang waktu guru cukup tersita untuk smart presensi karena aplikasinya macet. Padahal, seharusnya waktu itu bisa digunakan untuk mengajar. Guru pun gelisah takut tunjangan daerah bulan ini dipotong karena telat melakukan smart presensi, “ katanya.

Zainuddin berharap penerapan smart presensi itu bisa berjalan lancar ke depannya sehingga proses dan guru bisa konsentrasi mengajar.

Kalau absen saja tidak beres, guru pasti tidak fokus mengajar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved