Kabinet Jokowi Jilid II

Gerindra Gabung Pemerintah Jokowi, Hidayat Nur Wahid : PKS Tetap Oposisi dan Tidak Akan Sendirian

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut, partainya akan tetap menjadi oposisi pemerintah 5 tahun ke depan

Editor: Elpianur Achmad
net
Hidayat Nur Wahid 

BANJARMASINPOST.CO, JAKARTA -  Partai Keadilan Sejahtara (PKS) bakal menjadi satu-satunya partai oposisi pemerintah, setelah Partai Gerindra bergabung Pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyusul ditunjuknya Prabowo Subianto dan Edhy Wibowo sebagai calon menteri Kabinet Kerja Jilid II.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut, partainya akan tetap menjadi oposisi pemerintah selama lima tahun ke depan.

Keputusan ini, kata Hidayat, karena PKS ingin menyelamatkan kehidupan berdemokrasi.

"Ngapain kemarin kompetisi ada dua capres kalau ujung-ujungnya hanya satu juga (hanya koalisi, tak ada oposisi). Ya berkompetisi itu ada konsekuensinya, jadi kami ingin menyelamatkan demokrasi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Hidayat mengatakan, ada tiga hal besar yang membuat PKS tak ingin bergabung ke pemerintah.

Baca: Prabowo Ditunjuk Jadi Menteri Pertahanan & Adiknya Edhy Prabowo Menteri Pertanian Kabinet Jokowi

Pertama, PKS ingin konsisten dengan sikapnya selama ini. Hal ini disebut Hidayat sebagai rasionalitas berpolitik.

"Rasional dalam berpolitik adalah ada kompetisi, yang menang silahkan memimpin, yang kalah ya di luar," ujarnya.

Kedua, PKS ingin konsisten atas sikap politiknya. PKS melalui Majelis Syuro sudah memutuskan untuk berada di luar pemerintahan.

Alasan ketiga, PKS juga mempertimbangkan suara konstituen. Mayoritas pendukung PKS, kata Hidayat, ingin partai pimpinan Sohibul Iman itu tetap menjadi oposisi.

Baca: Penjelasan Prabowo Setelah Ditunjuk Jokowi jadi Menteri Bidang Pertahanan di Kabinet Kerja Jilid II

Sebagai partai oposisi, PKS berkomitmen untuk menjadi alat kontrol pemerintah. Apalagi, berdasar survei, tidak kurang dari 60 persen rakyat masih ingin adanya check and balance pemerintah oleh DPR.

Hidayat yakin, meski Gerindra bakal bergabung ke pemerintah, partainya tidak akan sendirian menjadi oposisi.

"Enggak, enggak akan sendirian (jadi oposisi). Lihat aja, nggak akan sendirian," katanya.

(Penulis Fitria Chusna Farisa/Kompas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hidayat Nur Wahid: Ngapain 2 Capres Kalau Ujung-ujungnya Satu Juga", https://nasional.kompas.com/read/2019/10/21/17451751/hidayat-nur-wahid-ngapain-2-capres-kalau-ujung-ujungnya-satu-juga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved