Keunikan Mandi Safar di Sampit

Banyak Buaya Berkeliaran di Sungai Mentaya, Anehnya Warga yang Mandi Safar Tak Pernah Diganggu

Banyak Buaya Berkeliaran di Sungai Mentaya, Anehnya Warga yang Mandi Safar Tak Pernah Diganggu

Penulis: Fathurahman | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Faturahman
Pulau Hanaut di Tengah Sungai Mentaya ini adalah tempat habitat Buaya Muara Mentaya, Kotim yang ganas. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Banyak Buaya Berkeliaran di Sungai Mentaya, Anehnya Warga yang Mandi Safar Tak Pernah Diganggu

Sungai Mentaya dikenal banyak buaya ganas yang sering menyerang warga terutama masyarakat melakukan akifitas di sungai terutama mereka yang ada di bantaran sungai tersebut.

Buaya Muara Sungai Mentaya ini ukurannya bahkan cukup besar ada yang memcapai enam sampai tujuh meter yang selama ini banyak terdapat di dua pulau yang ada di tengah Sungai Mentaya.

Dua pulau yang terkenal banyak terdapat habitat buaya tersebut adalah Pulau Hanaut dan Pulau Lepeh yang ada di sekitar Samuda Ibu Kota Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotim.

Baca: Ahok Blak-blakan Soal E-Budgeting yang Dikritik Anies, Diperkenalkan saat Jokowi & BTP Gubernur DKI

Baca: Paling Dicari saat Wisuda Prajurit Taruna Akademi TNI, Enzo Z Allie: Siap, Saya Bahagia!

Baca: PERHATIKAN Kisi-kisi Resmi 3 Tes SKD CPNS 2019 Ini, Sesuai PermenPANRB & SSCASN

Sebagian warga setempat awalnya merasa takut dengan pelaksanaanandi safar yang di gelar oleh Pemkab Kotim tersebut, karena dalam tiga tahun ini, sudah banyak warga bantaran sungai yang diserang buaya ganas.

Ribuan Warga Kotim, ikuti ritual Mandi Safar di Sungai Mentaya.
Ribuan Warga Kotim, ikuti ritual Mandi Safar di Sungai Mentaya. (Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)

Ada yang tangannya atau kakinya buntung akibat diserang buaya saat melakukan aktifitas di sungai, bahkan ada yang tewas diserang buaya atau ada warga yang hilang tak jelas dimana jasadanya.

Namun, sejak puluhan tahun silam hingga pelaksanaan terakhir, tanggal 23 Oktober 2019 lalu, tidak pernah ada pemandi safar yang diganggu buaya ganas tersebut."Ini memang unik dan ghaib meski banyak buaya tapi ga ada pemandi safar yang diserang buaya," ujar Taufik salah satu warga bantaran Sungai Mentaya.

Dihibur Artis

Pelaksanaan Mandi Safar di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, saat ini semakin semarak, bahkan masyarakat dengan rela hati turut serta merayakannya.

Warga yang datang bukan sekadar hanya untuk melakukan mandi safar saja, sebagian dari mereka bahkan ada juga yang tidak ikut mandi namun hanya untuk menghibur saja.

Mereka datang menggunakan kelotok yang dibagian atasnya diletakkan sound system dengan pembangkit menggunakan mesin accu yang berkekuatan cukup untuk beberapa jam mereka menyanyi di berjoget diatas kelotok.

Baca: Sambil Mandi Safar di Sungai Mentaya, Warga Sampit Dihibur Musik di Atas Kelotok, Ada Saweran Uang!

Para pemandi safar di sawer Sekda Kabupaten Kotim, Halikinoor.
Para pemandi safar di sawer Sekda Kabupaten Kotim, Halikinoor. (Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)

Kegiatan yang baru saja di gelar di Sampit ini, semakin semarak dengan adanya sebagian warga yang menghibur para pandi safar dengan membawa alat musik untuk bernyanyi dan bergoyang diataa kelotok.

Lebih unik lagi, dalam kegiatan tersebut, Sekda Kabupaten Kotim, Halikinnor turut serta memeriahkan kegiatan tersebut dengan menyawer para pemandi safar tersebut dengan uang yang mencapai jutaan rupiah."Aku dapat Rp100 ribu saweran pak sekda," ujar Purwanti salah satu pemandi safar.

(banjarmasinpost.co.id / faturahman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved