Berita Batola
Konfercab 2020-2015, H Iswaldi Terpilih Kembali sebagai Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Batola
H Iswaldi terpilih kembali sebagai Ketua Tanfiziyah Nadlatul Ulama (NU) Kabupaten Batola dalam konfercab NU masa khidmat 2020-2015 Sabtu (16/11/19)
Penulis: Edi Nugroho | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - H Iswaldi terpilih kembali sebagai Ketua Tanfiziyah Nadlatul Ulama (NU) Kabupaten Batola dalam konfercab NU masa khidmat 2020-2015 Sabtu (16/11/19) di aula mufakat Batola.
“Iya, alhamdulillah H Iswaldi akhirnya kembali terpilih sebagai Ketua Tanfiziyah Nadlatul Ulama (NU), Kabupaten Batola,” kata Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Batola, Hadimi, Minggu (17/11/19).
Menurut Hadimi, untuk Ketua Syuriah NU Kabupaten Batola terpilih Ust Abdul Kadar.
Dalam konfercab NU tersebut, ada lima kandidat yang dicalonkan sebagai Ketua Tanfiziayah NU, namun dengan beberapa dinamika maka diminta ketua lama tetap sebagai ketua.
• Kebingungan Jessica Iskandar! Calon Suami Richard Kyle Harus Dioperasi Lagi, Penikahannya Batal?
• Kecewa Berat Kekeyi Disebut Sosok Ini, Motif Rio Ramadhan ke Sohib Raffi Ahmad-Nagita Slavina?
• WASPADA! Pendaftar Abal-abal di CPNS 2019 Gunakan NIK dan KK, Ini Imbauan @BKNgoid
Dijelaskan Hadimi, dengan keberadaaan konfercab ini bisa menunjukkan eksistensi NU di Kabupaten Batola dan bisa menunjukkan NU di kabupaten ini hadir untuk semua pihak.
Dengan terpilihnya Ketua Tanfiziyah NU Kabupaten Batola yang baru diharapkan bisa memberi warna lain keberadaaan NU di kabupaten.
Sementara Ketua Tanfiziyah Nadlatul Ulama (NU) Kabupaten Batola H Iswaldi, menjelaskan konfercab NU dipercepat karena periode sebelumnya adalah 2015-2020.
Selain itu ada imbauan dari pengurus untuk percepatan konfercab dan pengurus NU Batola pun segera menyikapinya.
“Percepatan konfercab ini tidak masalah. Kita menginginkan ke depan NU itu bisa berperan dalam pembangunan di Batola, khusunya bidang keagamaan,” katanya.
Dipaparkanya, NU Batola juga ingin meminimalisir gerakan-gerakan yang dianggap sebagai aliran bermasalah.
Biasanya, aliran ini menyesatkan kelompok
Untuk itu keberadaan NU perlu diperkuat baik dari pengurus ranting, majelis cabang di kecamatan dan pengurus cabang di tingkat kabupaten.
“Di Kabupaten Batola memang ada beberapa gerakan aliran keagamaan yang meresahkan umat Islam,” katanya.
Muhammad Hafiz Ridha SH, Wakil Ketua pengurus NU provinsi Kalsel, menekankan dengan pergantian kepemimpinan pengurus NU Batola, diharapkan bisa bersinergi untuk membangun umat.
“Jangan sampai NU menjadi organisasi yang tertutup dan struktural,” katanya.
Menurut Hafiz, pada agenda 2020 ada beberapa agenda yang perlu dilaksanakan baik NU Kabupaten Batola ataupun NU provinsi Kalsel, yakni bidang pendidikan dan pemaksimalan potensi sumber daya manusia itu sendiri.
“Saat ini sumber daya manusia melimpah, tapi belum bisa dimaksimalkan,” katanya.
(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho)
