Penangkapan Terduga Teroris
Sejak Menikah, Pedagang Es Tebu itu Berubah Jadi Tertutup dan Sering Keluar Malam
Selain menembak mati dua terduga teroris, tim gabungan mengamankan seorang pria terduga teroris di Medan, Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MEDAN - Selain menembak mati dua terduga teroris, tim gabungan mengamankan seorang pria terduga teroris di Medan, Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia adalah pedagang es tebu di Jalan Panglima Denai tepatnya di persimpangan Jermal VII.
"Ramai tadi ada polisi. Orang yang diamankan pemuda yang berjualan es tebu di depan masjid," ujar Ahmad, pedagang di kawasan tersebut.
Identitas terduga teroris yang ditangkap adalah Diki Herawan alias Tompel (25).
• Tim Densus Kejar Terduga Teroris hingga ke Aceh, 14 Orang Diamankan Pasca Serangan Bom Bunuh Diri
• Sikap Sebenarnya Thalia pada Betrand Peto Terbongkar, Putri Ruben Onsu & Sarwendah Disorot Andhika
• Tangis Lala Pecah! Pengasuh Rafathar Ingin Resign dari Raffi Ahmad & Nagita Slavina? Merry Ucap Ini
Pria yang baru menikah setahun lalu itu tinggal di Jalan Jermal VI.
"Dia diamankan saat sedang berjualan. Ada sekitar lima orang yang datang mengamankan. Mereka naik mobil putih," tutur Ahmad.
Menurut Ahmad sehari sebelum penangkapan ini, polisi berpakaian biasa ramai mengintai di seputar lokasi.
"Semalam banyak orang yang menurut saya itu polisi. Mereka memang datang mengintai," kata Ahmad.
Saat tim Densus 88 dan Polda Sumut tiba di lokasi, mereka langsung mendatangi Diki yang sedang berjualan.
Diki kemudian memutuskan pulang ke rumahnya.
Dia meninggalkan gerobak dagangannya begitu saja.
"Ada polisi yang naik mobil dan kereta (sepeda motor, red). Ada juga Densus 88. Mereka datang ke sini, tapi Diki langsung pulang ke rumah. Di rumah itulah dia dijemput polisi," tutur Atam, pedagang bakso yang saat kejadian bersebelahan lapak dengan Diki.
Sebelum menikah Diki dikenal sebagai orang yang terbuka.
Sejak menikah dia mulai sedikit tertutup.
"Diki juga sering keluar malam. Tidak tahu ke mana. Sepengetahuan saya, dia dulu tidak begitu," kata Atam.