Ekonomi dan Bisnis
Permintaan Costumer Naik 50 Persen, Pebisnis Fotografer dan Sewa Kamera Kebanjiran Orderan
Jasa fotografi kini semakin digemari seiring tren bertambahnya pebisnis fotografer dan sewa kamera sesuai perkembangan zaman.
Penulis: Mariana | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Jasa fotografi kini semakin digemari seiring tren bertambahnya pebisnis fotografer dan sewa kamera sesuai perkembangan zaman.
Frame Kamera misalnya, sejak awal November permintaan sewa kamera alami peningkatan sebesar 40-50 persen.
Umumnya costumer yang menyewa kamera adalah fotografer dan videografer.
"Sekitar 75 persen costumer kami adalah fotografer dan videografer wedding. Selama Oktober bertepatan dengan bulan Safar hijriyah sehingga jarang melangsungkan pernikahan," jelas Owner Frame Kamera, Wildan Firdaus kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (1/12/2019).
• Diminta Berbikini, Nikita Mirzani Diajak Jorge Lorenzo ke Villanya, Billy Syahputra Bereaksi Begini
• Blak-blakan Nia Daniaty Soal Efek Buruk Selama 12 Tahun Bersama Farhat Abbas, Seteru Hotman Paris
• Bentuk Tubuh Mulan Jameela Disoroti Umi Pipik, Eks Rekan Duet Maia Estianty Disebut Sering Begini
Demi memenuhi permintaan costumer, pihaknya terus menambah koleksi peralatan kamera. ada enam unit kamera baru, lima lensa baru dan beberapa aksesories.
Dan ada beberapa yang diperbaharui karena kurang peminat dan kami ganti tipe lain.Total unit mulai dari kamera lensa aksesoris dan lain-lain sekitar 89 unit.
"Untuk sekarang semua pada beralih ke kamera mirrorles karna lebih simple menggunakannya dan ringkas membawanya," imbuh Wildan.
Harga sewa kamera mulai Rp 80.000-350.000.
Untuk aksesoris mulai Rp 20.000-180.000.
Harga bervariatif tergantung tipe kamera, harga beli kamera, dan faktor kebutuhan para penyewa terhadap barang tersebut.
Dia mengatakan ada diskon spesial bagi pelanggan setia, yakni pengurangan harga sewa normal tergantung kesepakatan dengan costumer.
Grafik omzet diuraikannya, dalam tiga bulan terakhir naik turun.
Sejak September naik kemudian turun di Oktober dan naik kembali di November sebesar 40 persen dari omzet normal Rp 25 juta per bulan.
Pada Desember nanti dia memprediksi akan terjadi sedikit penurunan dari November.
Hal ini terlihat dari jumlah booking yang berkurang sejak pertengahan November.
Jika pada November ada 20 booking yang masuk hingga akhir Oktober, sedangkan di Desember hanya ada 11 booking yang masuk hingga akhir November.
"Puncaknya setiap akhir tahun November paling ramai, kemudian awal tahun, sebulan sebelum bulan Ramadan, dan setelah Idul Adha," kata dia.
Sementara itu, bisnis fotografi pun kian menjamur di Banjarmasin.
Di antaranya ada Monochrome Studio Photography yang eksis sejak 2019 lalu.
"Kalau akhir tahun ini bisa dikatakan meningkat drastis hingga 100 persen lebih. Terutama musim kawin. Selain itu, anak-anak sekolah juga mulai menggarap buku tahunan," ujarnya.
Tarif yang dibanderol mulai Rp 1,2 juta hingga Rp 2,7 juta per paket.
Namun bisa disesuaikan dengan request dari costumer, untuk wedding tergantung tempat acara misal di gedung menggunakan harga paket sedangkan di area rumah menggunakan sistem roll, satu roll ada 40 foto.
Jenis permintaan yang masuk cenderung lebih banyak wedding.
Selain itu juga menerima bookingan lainnya, wedding, prewedding, akad nikah, maternity, aqikah, acara adat tujuh bulanan, year book, dan beberapa kegiatan lainnya.
"Omzet perbulannya itu tidak menentu tergantung musim, kalau musim nikah itu misalnya setelah lebaran haji, atau pas bulan maulid agak lumayan. Ya, setidaknya setiap minggu ada job. Kalau penghasilan kotornya itu sebulan bisa dapat lebih Rp 5 juta. Kebetulan masih belum ada toko yang menetap, jadi masih bisa dikatakan fotografer panggilan," tukasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
