Ekonomi dan Bisnis
Jaga Kestabilan Harga dan Inflasi, Dinas Perdagangan Kalsel Antisipasi Stok Bahan Pokok
Konsumsi bahan pokok umumnya meningkat jelang akhir tahun, terutama saat berlangsungnya hari besar keagamaan nasional di antaranya Natal
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Konsumsi bahan pokok umumnya meningkat jelang akhir tahun, terutama saat berlangsungnya hari besar keagamaan nasional di antaranya Natal dan tahun baru.
Permintaan bahan pokok yang meningkat memicu ketersediaan stok bahan pokok yang tinggi.
Hal ini menjadi perhatian khusus Dinas Perdagangan Kalsel sebagai upaya meningkatkan stok semua bahan pokok dan memelihara stok yang ada.
Hal ini dijabarkan Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, H Birhasani dalam Rapat Koordinasi dan Identifikasi Harga Bahan Pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) 2019, bertempat di Swissbell Hotel Borneo, Selasa (3/12/2019).
Tujuan kegiatan itu yakni untuk menjaga kestabilan harga dan laju inflasi yang ditargetkan pada akhir tahun tidak tembus di posisi 3,5 persen.
• Ashanty Ngaku Tambah Gila Saat Sakitnya Dikaitkan Hal Mistis, Istri Anang Hermansyah Tegaskan Ini
• Malam Pertama Jessica Iskandar & Richard Kyle Disentil, Sohib Nia Ramadhani Coba Ranjang di Pameran
• Foto Seolah Tanpa Celana Viral, Gisella Anastasia Buka Suara, Mantan Gading Marten Ngaku Tak Peduli
"Para pelaku usaha seperti agen, pedagang besar, dan distributor kami harapkan dapat bermain fair tidak memainkan harga semaunya di tengah tingginya keperluan masyarakat di akhir tahun," ucapnya.
Dalam Rakoor tersebut, turut hadir perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Pertamina, Hiswana Migas, Bulog Divre Kalsel dan sejumlah distributor serta pedagang besar di area Kota Banjarmasin.
Dikatakan Birhasani, sedikitnya ada empat bahan pokok yang diwaspadai rentan mengalami kenaikan harga yakni daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit merah, dan gula pasir.
Dari sejumlah komoditas pangan itu, yang paling rentan alami kenaikan harga cukup tinggi adalah gula pasir.
Sebab menurutnya harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan yakni Rp 12.500 per kg akan berpotensi naik.
"Walaupun HET seharga demikian, namun masih dijumpai di beberapa kios maupun warung yang terletak di pelosok daerah seharga Rp 13.000 karena terkait distribusi dan transportasi menempuh jarak yang jauh. Kalau permintaan meningkat drastis maka harga juga akan naik," imbuhnya.
Realisasi Investasi Kalsel Tahun 2020 hanya 60 persen, Investor Korea Paling Tinggi di Kalsel |
![]() |
---|
DAFTAR Harga Emas Antam Jumat 19 Februari 2021, Turun Rp 2.000 Jadi Rp 923 Ribu Per Gram |
![]() |
---|
Jasa Raharja Kalsel Salurkan Rp 100 Juta untuk Bidang Pendidikan pada 2020 |
![]() |
---|
Pertamina Klaim Telah Beri Sanksi kepada 32 Pangkalan LPG Nakal |
![]() |
---|
VIDEO DPD REI Kalsel Rayakan HUT ke-49, Optimistis Wujudkan Target 7.000 KPR FLPP di Kalsel |
![]() |
---|