Berita Banjarmasin

Disdik Banjarmasin Incar Empat SDN untuk Di-regrouping, Satu Diantaranya SDN Teluk Dalam 10

Disdik Banjarmasin Incar Empat SDN untuk Di-regrouping, Satu Diantaranya SDN Teluk Dalam 10

Penulis: Edi Nugroho | Editor: Royan Naimi
banjarmasinpost.co.id/edi nugroho
SDN Teluk Dalam 10 di Jalan Soetoyo S Banjamasin dari tahun ke tahun selalu kekurangan siswa saat penerimaan peserta didik baru (PPDB). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin merencanakan akan melakukan regrouping atau penggabunhan ke sekolah terdekat pada 2020 pada empat sekolah dasar negeri (SDN) pada tahun ajaran 2020-2021.

Langkah regrouping dinas pendidkkan ini sesuai arahan Kementerian Pendidikan, sekolah dari kelas 1 sampai 6 itu dengan siswa kurang 60 orang, maka sekolah itu harus digabung ke sekolah lain.

“Iya empat SDN yang kita incar mau dilakukan regrouping,” kata Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, Rabu (18/12/19).

Menurut Nuryadi, sesuai anjuran kadis itu regrouping itu targetnya sekolah yang hanya mempunyai murid di bawah 60 mulai kelas 1 sampai kelas 2. Setelah dilakukan survai dan analisa hingga akhir 2019, ada sempat yang berpotensi dilakukan penggabungan ke sekolah terdekat, yakni SDN Pengambangan 8, SDN Basirih 10, SDN Melayu 5 dan SDN Melayu 11.

Jokowi Harap Terminal Bandara Syamsudin Noor Bisa untuk Wisata & Industri, Paman Birin Katakan?

Nyinyiran Amy Qanita Bikin Raffi Ahmad Waswas, Nagita Slavina Tenangkan Ayah Rafathar

Perubahan Drastis Sikap Reino Barack pada Syahrini, 10 Bulan Berumah Tangga Suami Incess Jadi Begini

Bentuk Wajah Via Vallen Kembali Jadi Sorotan, Rival Ayu Ting Ting & Nella Kharisma Posting Foto Ini

“Khusus SDN Pengambangan 8 dan SDN Basirih 10 masih dicarikan solusinya jika diregrouping karena tidak ada sekolah terdekat,” katanya.

Menurutnya, untuk SDN Melayu 5 jika mau digrouping ke SDN Melayu II juga masih belum dilaksnakan disdik.

Sebab, SDN Melayu 5 terlanjur mendapatkan kucuran dana hampir Rp800 juta dari dana DAK APBN dan CSR untuk pembangunan ruang kelas, perpustakaan dan WC.

“Kalau SDN Melayu 5 digabung ke SDN Melayu 11, kan sia-sia anggaran bantuan Rp800 juta tersebut,” katanya.

Diakui Nuryadi, eksekusi regrouping empat SDN itu sambil menunggu perkembangan penerimaan murid pada 2020 dan 2021 mendatang. Ada kemungkinan, SDN Basirih 10 akan dipertahankan karena tidak ada sekolah lain terdekat.

“Kalau digabung ke sekolah lain, kasihan anak-anak Basirih mau sekolah ke mana,” katanya.
Menurut Nuryadi, jika siswa dari kelas 1 sampai 6 itu kurang dari 60 siswa, maka kementrian pendidikan tak akan membayarkana dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan wajib diregrouping

Nuryadi menunjuk pada 2018 silam, beberapa SDN yang sukses dilakukan regrouping yakni SDN Pasar Lama 1, SDN Karang Mekar 1, SDN Sungai Miai 5, SDN Sungai Miai 6, SDN Sungai Miai 10 dan SDN Sungai Miai 9.

Di sisi lain, ada sejumlah kasus regrouping yang menimbulkan masalah di kemudian hari. Seperti Eks Lahan SDN Kebun Bunga 8, di Jl Rambai, Kelurahan Kebun Bunga, Banjarmasin Timur, yang dilakukan regrouping dengan SDN terdekat. Eks bangunan SD N Kebun Bunga 8 yang berbentuk L tersebut.

(Banjarmasinpost.co.id/edi nugroho)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved