Outlook Bisnis 2020

Karpet Merah untuk Kelapa Sawit, Kalsel Genjot Sektor Agro Industri di 2020

Komoditas batu bara yang selama ini menjadi andalan Provinsi Kalimantan Selatan dalam pertumbuhan perekonomian, diprediksi masih belum bisa pulih

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
Outlook Bisnis 2020 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tantangan perekonomian di 2020, diprediksi masih cukup berat.

Komoditas batu bara yang selama ini menjadi andalan Provinsi Kalimantan Selatan dalam pertumbuhan perekonomian, diprediksi masih belum bisa pulih sepenuhnya.

Selain karena turunnya harga dan permintaan komoditas ini di pasar global, juga adanya kebijakan domestik yang membuat produksi batu bara tidak bisa optimal.

Salah satunya karena pengaturan kuota produksi bagi perusahaan batu bara.

LINK www.bmkg.go.id! Live Streaming Gerhana Matahari Cincin 2019, Saksikan via Siaran Langsung BMKG

Bocoran Pria yang Dekati Luna Maya dari Luar Negeri Muncul, Apakah Faisal Nasimuddin atau Ryochin?

Lafadz Niat Shalat Gerhana Matahari Cincin 2019, Simak Video Tata Cara Sholat Gerhana Matahari

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang belum jelas kapan berakhir, juga dikhawatirkan masih berdampak pada pertumbuhan perekonomian Indonesia, termasuk Kalsel.

Sebagai langkah antisipasi, Pemprov Kalsel membidik sektor agro industri dan pariwisata untuk lebih dikembangkan.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019, belum lama ini, menyebutkan bahwa pengembangan agro industri dan pariwisata masuk dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2020.

Di sektor agro industri, kelapa sawit menjadi komoditas yang paling bisa diandalkan di 2020.

Komoditas penghasil crude palm oil (CPO) ini bukanlah hal baru di Kalsel.

Bahkan saat ini jumlah perusahaan kelapa sawit di Kalsel tercatat sebanyak 97 dan jumlah perusahaan CPO sebanyak 39 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 59.435 orang.

Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Kalsel bisa disebut sangat pesat.

Bahkan saat ini, sudah sembilan daerah dari 13 kabupaten/kota di Kalsel dirambah perkebunan sawit.
Adapun luasannya sekitar 400 ribu hektare.

Sembilan kabupaten yang telah mengembangkan kelapa sawit yakni Kotabaru, Tanahbumbu, Tanahlaut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Balangan, dan Barito Kuala.

Gubernur Kalsel menilai prospek kelapa sawit akan makin cemerlang.

Hal ini seiring dengan bakal terus naiknya permintaan biofuel di pasar nasional maupun internasional.

Seperti diketahui, pemerintah pusat saat ini sedang getol menguji coba biofuel, melalui bahan bakar campuran minyak nabati dengan solar pada produk B20, B30 dan ditargetkan hingga B100.

Ini adalah bahan bakar campuran antara solar dengan biodiesel atau bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit.

Bahkan kebijakan pemerintah terkait B30 akan diterapkan di Indonesia mulai Januari 2020 mendatang.

Sementara dari sektor pariwisata, gubernur menyebut kehadiran terminal baru Bandara Syamsudin Noor sebagai modal yang baik untuk menyongsong Kalsel Year 2020.

Dirinya pun mengajak semua pihak untuk proaktif mempromosikan wisata Kalsel.

Sementara pemerintah akan mendukung infrastruktur dan aksesibilitasnya.

Dengan fasilitas baru yang lebih memadai ini, diyakini makin mempermudah akses wisatawan yang ingin datang berkunjung ke Kalsel.

Dukungan terhadap sektor kelapa sawit di 2020, juga tampak dari program-program yang akan dilakukan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved