Berita HST
HST Rayakan Pergantian Tahun dengan Selawat dan Doa Bersama
Merayakan pergantian tahun tak melulu dengan perayaan kembang api dan hura-hura.
Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Merayakan pergantian tahun tak melulu dengan perayaan kembang api dan hura-hura.
Perayaan berbeda dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah justru menggelar kegiatan keagamaan untuk merayakan pergantian tahun.
Gema selawat dan tabligh akbar menghiasi pergantian tahun di Lapangan Dwi Warna, Barabai.
Acara diawali dengan gema selawat yang dibawakan Majlis Salawat Nurul Latif.
Tak hanya itu, selawat juga digelar dengan zikir bersama.
• Video Ritual Ashanty & Anang di Ranjang Sebelum Tidur, Ibu Sambung Aurel Hermansyah Lakukan Ini
• Bete Sarwendah Imbas Kelakuan Betrand Peto Terungkap, Putra Ruben Onsu & Thalia Tepergok Lakukan Ini
• Laris Manis! Segini Keuntungan Jual Air dari Sumur Tua di Kota Martapura
Bupati HST, A Chairansyah mengatakan Pemerintah Daerah menyambut pergantian tahun sesuai dengan visi yang agamis.
Kegiatan keagamaan ini juga dilakukan bersama masyarakat yang berada di Lapangan Dwi Warna.
Menurutnya dengan kegiatan ini masyarakat HST dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam menyambut tahun baru masehi.
"Tahun baru masehi harusnya dirayakan dengan melakukan refleksi diri," bebernya.
Ditambahkannya, momentum pergantian tahun dapat dijadikan sebagai ajang instrospeksi dan evaluasi diri menuju ke arah yang lebih baik.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan ketertiban.
Apalagi, tahun 2020 merupakan tahun politik dimana akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) baik pemilihan gubernur dan wakilnya serta pemilihan bupati dan wakilnya.
"Di HST kita juga akan menggelar pemilihan kepala desa serentak. Tentunya kita harus menjaga kerukunan bersama. Agar tidak mudah terjadinya perpecahan," katanya.
Tabligh Akbar juga diisi dengan tausiah yang disampaikan Habib Ahmad Muhajir Assegaf dari Barabai, KH Abdul Ghafar dari Batu Benawa dan Ustadz H Abdurrahman dari Pandawan.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)