Berita Banjarmasin

Dipalak Preman Dikira Dapat Proyek, Syamsudin Ternyata Lakukan Perkerjaan Mulia Ini di sela Membeca

Sedekah tidak selalu hanya dengan uang atau beras. Dengan menanam sebatang pohon, seseorang bisa beramal besar. Karena jika sebuah pohon kecil

Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Ahmad Rizky Abdul Gani
Muhammad Syamsudin, warga Kampung Gedang Kecamatan Banjarmasin Tengah dan penghargaan yang diperolehnya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sedekah tidak selalu hanya dengan uang atau beras. Dengan menanam sebatang pohon, seseorang bisa beramal besar. Karena jika sebuah pohon kecil bisa menghasilkan oksigen bagi enam sampai tujuh orang, tentu dampak ini akan semakin besar seiring tumbuh dan berkembangnya pohon.

Begitulah ungkapan Muhammad Syamsudin, warga Kampung Gedang Kecamatan Banjarmasin Tengah, yang sudah 19 tahun menjadi relawan penghijauan, Sabtu (4/1) siang.

Mengaku terinspirasi dari sebuah buku kesehatan yang pernah ia baca sewaktu muda, Syamsudin rajin menanam pohon. Hasilnya pun cukup memuaskan. Syamsudin tidak hanya mendapatkan sederet penghargaan tingkat nasional, tetapi juga telah menanam sekitar 800.387 pohon.

Bahkan tidak hanya di Kota Banjarmasin, tanamannya tersebut telah memberikan oksigen kepada warga di Kota Banjarbaru, Pelaihari dan Martapura.

VIRAL di Medsos, Janda Cantik Naik Ban Bebek di Tengah Banjir Jakarta, Ternyata Sosok Model Ternama

Kenali Penyakit Mantan Istri Sule Lina, Perhatikan Pantangannya dan Ini yang Sering Diderita Lambung

Viral Gunung Sumbing Tertutup Awan Bertingkat, Begini Penjelasan Pakar

Kepada Banjarmasinpost.co.id, Syamsudin menceritakan banyak hal yang mendorongnya menjadi relawan penghijauan. Di antaranya pada 1998, ketika masih menjadi penarik BMW atau Becak Merah Warnanya, diamendapatkan seorang penumpang yang berasal dari luar pulau. Baru turun dari sebuah kapal, penumpang itu menyatakan keheranannya terhadap Banjarmasin. Kota Seribu Sungai ini dinilainya gersang.

Keinginannya menanam pohon semakin tinggi ketika melihat kondisi sesama penarik becak yang kesulitan mendapatkan tempat beristirahat saat menunggu penumpang. Sehubung itu pula, ia bertekad menanam pohon di sepanjang jalan protokol.

“Meskipun pada 1998 dan 1999 saya belum mendapatkan izin dari pemerintah kota untuk melakukan penanaman,” ujarnya.

Semangatnya tidak luntur. Pada Maret 2001 ia bertemu seorang pejabat di Pemko Banjarmasin.

Setelah menjadi penumpang setianya, Syamsudin memberanikan diri mengutarakan niatnya tersebut. “Hasilnya, alhamdulilah beliau sangat membantu keinginan saya. Hingga akhirnya saya pun mendapatkan izin untuk menanam sejumlah pohon di pinggir jalan Banjarmasin,” jelasnya.

Syamsudin mengaku tidak sepersen pun pohon-pohon yang ia tanam kala itu bersumber dari uang pemerintah. Justru untuk membeli bibit tanaman, ia rela menyisihkan dari hasil menarik becak.

“Ya kadang Rp 10 ribu, Rp 12 ribu tiap harinya. Nah, dari uang itu kemudian saya belikan bibit untuk disemai dan dibesarkan hingga mencapai 3 meter sebelum ditanam,” jelasnya.

Syamsudin menceritakan ia mulai gencar melakukan penanaman sekitar 2008. Pertama kali di kawasan depan Pasar Antasari. Itu pun niatnya dihadapkan dengan sejumlah preman.

“Mereka mengira apa yang saya kerjakan (menanam pohon, red) ini sebuah proyek. Makanya kala itu pas saya mau nanam, mereka malah malak. Ya, meskipun alhamdulillah sekarang pohon-pohonnya di sana sudah rimbun sekarang,” jelasnya.

Aksi penghijauan berlanjut hingga 2010. Menyasar dari kawasan Kantor BCA atau Jalan Rakyat hingga Jalan A Yani Kilometer 6 atau batas kota, kini pohon-pohon itu pun tumbuh subur.

Pohon di jalan ini merupakan hasil tanaman tangan dingin Muhammad Syamsudin, warga Kampung Gedang Kecamatan Banjarmasin Tengah.
Pohon di jalan ini merupakan hasil tanaman tangan dingin Muhammad Syamsudin, warga Kampung Gedang Kecamatan Banjarmasin Tengah. (Banjarmasinpost.co.id/Ahmad Rizky Abdul Gani)

“Selanjutnya pada 2010, baru saya menanam lagi sampai gerbang selamat datang (batas kota, red), Kertak Baru atau mulai Masjid Sabilal, sampai ke Jalan Nagasari hingga Teluk Dalam sampai Yapahud,” jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved