Berita Regional
Gunung Prau Ditutup sampai April 2020, Ini 5 Alasan Pengelola Tutup Pendakian
Para pendaki Gunung Prau selama empat bulan ke depan dipastikan tidak bisa menikmati keindahan Gunung Prau.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Para pendaki Gunung Prau selama tiga bulan ke depan dipastikan tidak bisa menikmati keindahan Gunung Prau.
Pasalnya, Gunung Prau yang berlokasi di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Wonosobo akan ditutup mulai 6 Januari 2020 sampai 3 April 2020.
"Pendakian masih diperbolehkan terakhir Sabtu (4/1/2020). Pada jam 00.00 WIB tanggal 6 Januari, sudah steril tidak ada pendaki di Gunung Prau," kata Ahmad ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/1/2020) sore.
Adapun penutupan jalur pendakian berlaku untuk semua jalur yang ada di Gunung Prau.
• Viral Gunung Sumbing Tertutup Awan Bertingkat, Begini Penjelasan Pakar
• Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat dan Wisatawan Diimbau Supaya Waspada
• Aktivitas Meningkat, Gunung Merapi Keluarkan Letusan Awan Panas Setinggi 1000 Meter Amplitudo 70 Mm
Ahmad mengatakan, penutupan dilakukan dengan mempertimbangkan lima alasan, di antaranya faktor cuaca, pemulihan ekosistem, perbaikan jalur, reboisasi atau penghijauan perawatan, dan pembersihan dari sampah.
"Faktor cuaca itu pada bulan-bulan penutupan kondisi cuaca tidak terlalu ideal untuk kegiatan pendakian. Kedua, pemulihan ekosistem baik flora dan fauna. Ketiga, perbaikan jalur itu setiap tahunnya rutin dilaksanakan, perbaikan jalur guna keselamatan dan keamanan pendaki," lanjutnya.
Pertimbangan keempat adalah perihal reboisasi atau penghijauan serta perawatan bibit pohon endemik Gunung Prau yang ditanam rutin setiap tahun.
Kelima, pembersihan dari sisa-sisa sampah yang ditinggalkan pendaki.
Ahmad tak memungkiri masih banyak pendaki yang meninggalkan sisa sampah di Gunung Prau. Hal ini yang nantinya akan dilakukan pembersihan oleh seluruh tim basecamp di masing-masing jalur.
Ahmad melanjutkan, ia bersama tim berharap agar seluruh pendaki, pegiat alam, dan wisatawan dapat memaklumi pemberitahuan penutupan jalur pendakian tersebut.
"Keputusan sudah dimusyawarahkan tim basecamp semua jalur. Jadi harap dimaklumi, pendakian ditunda dulu," ujarnya.
Pada Sabtu (4/1/2020), Gunung Prau dengan ketinggian 2.565 mdpl dikunjungi 450 orang pendaki.
Surganya Pendaki
Gunung Prau di Jawa Tengah memang menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pendaki yang menapaki gunung setinggi 2.565 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini setiap hari libur.
Banyaknya pendaki yang mendaki Gunung Prau dikarenakan panorama keindahan alam di sana begitu menawan. Salah satu panorama paling indah adalah Gunung Sindoro dan Sumbing yang tampak jelas dari area berkemah.
Jika cuaca cerah, tak hanya Sindoro-Sumbing saja yang tampak. Di kaki langit sebelah timur, Gunung Merapi dan Merbabu seolah tak mau ketinggalan mempercantik panorama dari area berkemah ini.
Matahari terbit juga menjadi salah satu hal yang dinanti para pendaki Gunung Prau di area berkemah. Ketika fajar menjelang terbitnya matahari pagi, mereka sudah bersiap di berbagai spot untuk menyaksikan momen munculnya Sang Surya.
Hamparan sabana

Berbagai keindahan yang tersaji di area berkemah seolah menjadi ikon Gunung Prau. Foto-foto tentang Gunung Prau yang bertebaran di media sosial kebanyakan menampilkan panorama khas tersebut.
Namun ternyata keindahan Gunung Prau tidak hanya tersaji di area berkemah saja. Kawasan Gunung Prau lainnya juga menyajikan keindahan pemandangan alam yang tidak kalah memesona.
Salah satu keindahan yang bisa ditemukan berada di sisi utara area berkemah. Area itu juga merupakan jalur pendakian Gunung Prau via Dieng dan Kalilembu. Begitu melewati jalur tersebut, padang rumput hijau yang menyegarkan mata akan langsung menyambut.
Bukit-bukit pendek dengan rerumputan hijau pun menjadi penghias sabana hijau Gunung Prau ini yang dinamai Bukit Teletubbies. Terdapat dua jalan setapak di sini, yakni melalui tengah padang sabana atau melewati bukit.
Jika ingin lebih puas menikmati keindahan sabana, maka mengambil jalan setapak di tengah-tengahnya merupakan pilihan yang tepat. Padang sabana Gunung Prau berada di antara bukit-bukit kecil sehingga panoramanya terlihat lebih menawan.
Keindahan Dataran Tinggi Dieng dari atas
Mengambil jalan setapak yang melewati bukit awalnya memang melelahkan karena harus melewati beberapa tanjakan untuk sampai puncaknya. Namun begitu sampai atas, maka perjuangan melewati tanjakan akan terbayar tuntas.
Dari atas bukit, pemandangan terbuka ke arah barat terlihat begitu indah. Tersaji di hadapan mata hamparan Dataran Tinggi Dieng yang begitu memesona dengan dikelilingi perbukitan sekelilingnya.

Salah satu destinasi wisata di Dataran Tinggi Dieng yang paling terlihat dari ketinggian adalah Telaga Warna. Telaga itu benar-benar terlihat memiliki warna berbeda. Telaga sebelah kanan berwarna lebih cerah daripada telaga sebelah kiri.
Bangunan seperti rumah dan masjid tampak begitu kecil bagaikan mainan. Areal persawahan dan perkebunan pun terlihat bagaikan permadani atau karpet yang sedang dijemur.
Panorama seperti itu berpadu dengan awan putih bagai ombak lautan yang bergerak perlahan seirama embusan angin. Sementara di kaki langit sebelah barat, Atap Jawa Tengah yakni Gunung Slamet setinggi 3.428 mdpl terlihat kecil.
Untuk bisa menikmati panorama seperti itu, disarankan untuk melakukan pendakian Gunung Prau dengan lintas jalur. Perjalanan mendaki bisa dilakukan melalui jalur Patak Banteng, sementara perjalanan turun dilakukan lewat jalur Dieng atau Kalilembu.
Jika turun lewat jalur Dieng, sebelum sampai akan terlihat Candi Arjuna dari kejauhan. Kembali ke Base Camp Patak Banteng pun mudah karena ada bus atau ojek yang siap mengantar sampai ke sana.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catat! Gunung Prau Ditutup bagi Pendaki sampai April 2020"
Penulis : Nicholas Ryan Aditya