Ikan Keramba Mati Massal
20 Ribu Bibit Ikan yang Baru Ditebar Mati Mendadak, Amat Obral Ikan Nila Seharga ini
Kematian ikan nila mendadak juga dialami Amat (25), warga RT 11 Desa Lepasan, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Batola.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Kematian ikan nila mendadak juga dialami Amat (25), warga RT 11 Desa Lepasan, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Batola.
Amat tidak menyangka sekitar 20 ribu bibit ikan yang baru ditebarkan ke jala apung Sungai Barito mati mendadak.
“Iya 20 ribu bibit ikan nila saya mati mendadak. Bibit-bibit ikan nila yang mati ini kami buang ke sungai Barito. Kan nanti ikan-ikan mati itu juga larut ke laut juga,” kata Amat.
Menurut Amat, ada empat kelompok petani ikan di RT 11 dan RT 10 Desa Lepasan.
• Air Sungai Barito Mendadak Jernih Tiba-tiba Ribuan Ikan Naik ke Permukaan dan Mengalami Kematian
• Kode Alam Ayu Ting Ting & Didi Riyadi Bukan Teman Biasa? Mantan Shaheer Sheikh Lakukan Ini demi Didi
• Inilah Suami yang Tega Masukan Potongan Tubuh Istrinya ke Kulkas, Alasannya Cuma karena Cemburu
• Babak Baru Ashanty Digugat Rp 14,3 M, Kuasa Hukum Istri Anang Hermansyah: Sebetulnya Maunya Apa?
Rata-rata petani mengalami hal yang sama, yakni ikan nila mati mendadak.
“Rata-rata satu anggota kelompok ikan itu punya 10 jala apung. Kalau saya punya 14 jala apung. Ini ujian karena 20 ribu bibit nila saya mati mendadak.” katanya.
Menurutnya, ikan-ikan besar ukuran tiga dan empat jari miliknya sempat diselamatkan dengan dijual murah ke pasar, yakni Rp 20 ribu per kilogram.
Harga ikan nila menjadi murah karena diobral.
Padahal, harga ikan nilai itu normalnya Rp 35 ribu-Rp 37 ribu per kilogram.
“Saya iklhas 20 ribu bibit nila mati. Usaha itu harus siap untung dan siap rugi,” katanya.
