Kabupaten Tapin

Awal Januari, Ditemukan Dua Kasus Dugaan DBD di Tapin, Pasien Berasal dari Sini

Dari kasus itu, satu pasien awat inap diduga terserang DBD dari Desa Suato Baru, Kecamatan Salam Babaris dan satu pasien rawat jalan

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Eka Dinayanti
istimewa
Juru fogging Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin melaksanakan penyemprotan asap poging di rumah warga Desa Suato Baru, Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kamis (9_1_2020) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Dua kasus diduga rawan penyakit demam berdarah dengue (DBD) disikapi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin.

Itu setelah pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin menerima informasi dari pihak RSUD Datu Sanggul Rantau.

Dari kasus itu, satu pasien awat inap diduga terserang DBD dari Desa Suato Baru, Kecamatan Salam Babaris dan satu pasien rawat jalan dari Desa Tingkawang Baru, Kecamatan Bakarangan.

Aditya (15), siswa SMK kelas X tergolek lemah di satu ruangan di RSUD Datu Sanggul Rantau, Kamis (9/1/2020).

Jarum infus masih menempel di satu lengannya.

Pelaku Pencabulan Terhadap Bocah di Palangkaraya, Ditangkap di Kapuas

Postingan Pistol Anak Veronica Tan Pasca Istri Ahok BTP, Puput Nastiti Devi Lahiran, Sebut Hilang

Hasil Autopsi Jenazah Lina, Mantan Sule Tentukan Sebab Kematian Ibu Rizky Febian, Jantung Diperiksa

Diam-diam Andhika Pratama Minta Maaf Pasca Nikita Mirzani Amuk Suami Ussy, Sohib Billy Beri Deadline

Ayahnya, Parman menemani, sejak Selasa lalu.

"Sebelumnya suhu badan anak saya panas. Tiga hari di rumah suhu badannya panas, saya khawatir langsung saya bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Suhu tubuh Aditya tidak lagi panas, itu setelah dirawat inap di RSUD Datu Sanggul Rantau.

Rumah Parman di Desa Suato Baru, Kecamatan Salam Babaris, dikunjungi tim dari Puskesmas Salam Babaris dan sudah difogging tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin.

Kepala Seksi Pengendalian Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin, Khaidir mengaku fogging dilakukan untuk memastikan nyamuk dewasa tak bertelur.

Fogging adalah upaya terakhir setelah tim Jumantik dari Puskesmas Salam Babaris menemukan jentik nyamuk di lingkungan radius rumah pasien lebih dari 5 persen.

Khaidir, menjelaskan selama satu pekan ini sudah dua lokasi dipoging, yaitu Desa Tingkawang Kecamatan Bakarangan dan Desa Suato Baru, Kecamatan Salam Babaris.

Dia mengimbau agar masyarakat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan menetapkan 3 M Plus.

Tiga M itu adalah pertama menguras tempat air, menutup tempat air dan menimbun barang bekas atau mendaur ulang serta plusnya menggunakan kelambu saat tidur dan mengoles dengan lotion anti nyamuk.

(Banjarmasinpost.co.id/tar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved