Berita Regional

Obok-obok Kedaulatan RI di Natuna, Berikut Kemarahan Negara di Dunia yang Melibatkan Nelayan China

Obok-obok Kedaulatan RI di Natuna, Berikut Kemarahan Negara di Dunia yang Melibatkan Nelayan China

Editor: Didik Triomarsidi
Perfectura Naval Argentina
Dalam foto yang dirilis Dinas Penjaga Pantai Argentina menunjukkan pengejaran yang dilakukan terhadap kapal nelayan China. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Obok-obok Kedaulatan RI di Natuna, Berikut Kemarahan Negara di Dunia yang Melibatkan Nelayan China

Pada 19 Desember 2019, publik Indonesia gempar setelah kapal milik nelayan China dan penjaga pantainya memasuki Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal itu dianggap sudah melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan juga Illegal, Unreported, dan Unregulated Fishing (IUUF).

Kemudian pasukan penjaga pantai yang menjaga kapal nelayan China itu juga disebut melanggar kedaulatan Indonesia.

Reaksi Keras Nikita Mirzani Pasca Andhika Pratama Minta Maaf, Suami Ussy Sulistiawaty Dicaci Begini

Isi Chat WA Teddy pada Putra Sule & Lina Terbongkar, Rizky Febian Ungkap Ayah Tiri Sebut Soal Aset

Berkaca dari peristiwa di Natuna, ini bukan kali pertama nelayan "Negeri Panda" tersebut bersinggungan dengan negara lain.

Dilansir dari berbagai sumber, Kompas.com merangkum sejumlah insiden yang melibatkan nelayan China di dunia. Apa saja?

Akhirnya Ahmad Dhani Ungkap Alasan Pilih Mulan Jameela & Depak Maia Estianty, Ashanty & Anang Kaget?

Sudah Bunuh Ayahnya, Anak Hakim PN Medan Jamaluddin Malah Ingin Bundanya Tak Dihukum Mati, Ada Apa?

Permintaan Pilu & Tangis Lina ke Rizky Febian Diungkap Pasca Racun di Tubuh Istri Sule Diucap Polisi

Pramugari Siwi Sidi Akan Dipanggil pada Senin, Polisi: Barang Bukti Lengkap Siap Gelar Perkara

1. Korea Selatan (Korsel)

Pada 19 Desember 2017, patroli penjaga pantai Korea Selatan terlibat konfrontasi dengan 44 kapal China yang memasuki perairan mereka secara ilegal.

Penjaga pantai Negeri "Ginseng" bahkan harus melepaskan tembakan peringatan sebanyak 249 kali, sebelum kapal-kapal itu mundur.

"Kapal nelayan itu berusaha berkerumun dan bertabrakan dengan kapal patroli kami, mengabaikan perintah peringatan," tulis penjaga pantai Korea Selatan.

Patroli penjaga pantai dilaporkan kerap mengejar kapal-kapal nelayan China yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan Korea Selatan.

Langkah itu mendapat protes keras dari Beijing, dengan disuarakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.

Saat itu, Hua menganggap tindakan patroli pantai Korsel yang melepaskan tembakan ke arah nelayan mereka berlebihan.

"Kami harap Korea Selatan dapat menangani pemasalahan ini dengan cara yang relevan dan sesuai hukum," tegas Hua.

Inilah momen KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal Coast Guard China untuk keluar ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Internasional Laut Natuna Utara. Peristiwa ini terjadi pada 30 Desember 2019. Sebelumnya, China Coast Guard tengah mengawal aktivitas perikanan.
Inilah momen KRI Tjiptadi-381 mengusir kapal Coast Guard China untuk keluar ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Internasional Laut Natuna Utara. Peristiwa ini terjadi pada 30 Desember 2019. Sebelumnya, China Coast Guard tengah mengawal aktivitas perikanan. (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Namun, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menilai langkah yang diambil petugas patroli penjaga pantai itu sudah mengikuti aturan hukum domestik.

Di mana penggunaan senjata bisa menjadi langkah yang sah menghadapi kapal-kapal yang melanggar perairan negara tersebut untuk penangkapan ikan secara ilegal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved