Berita Banjarbaru
UMKM Kuliner Tumbuh Subur Paling Banyak di Banjarbaru, Berikut Data dan Penjelasanya
Di Kota Banjarbaru dalam setahun belakangan tumbuh Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) sebanyak 9327 UMKM.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Banjarbaru rupanya menjadi sebuah kawasan tersubur dalam mengembangkan usaha. Buktinya dalam setahun belakangan tumbuh Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) sebanyak 9327 UMKM.
Jumlah ini cenderung mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya. Namun untuk UMKM yang dapat dibina oleh Pemko baru sebanyak 1845 UMKM.
Kepala Bidang Bina Usaha (Bina Usaha) Dinas Koperasi UKM dan Naker kota Banjarbaru, Edy Rosadi, Jumat (24/1/2020) menjelaskan bahwa meski yang dibina masih terbatas tapi tiap tahunnya selalu bertambah.
"Yang kami Bina tahun ini bertambah seratus. Tadinya 1700 dan UMKM kini sudah 1845," kata Edy Rosadi.
• Lezatnya Kuliner Kawasan Bawah Jembatan Banua Anyar, Masakan Banjar Tersedia Disini
• Praktik Prostitusi Online Enam ABG dari Kapuas di Banjarbaru Terungkap Berkat Siharat
• Tabiat Asli Teddy & Lina, Mantan Sule Dibongkar Ketua RW, Ibu Rizky Febian & Putri Delina Ternyata?
• VIRAL Video, Gadis Belia Dibebaskan Berbuat Mesum dengan Banyak Pria, Misinya Cari Suami Idaman Hati
Diakui Edy Rosadi, Pemko Banjarbaru dalam membina juga ada batasan dari kewenangan yang dibatasi sesuai UU no 23 tahun 2014 tentang Pemda, dimana Pemko bisa membina Mikro, untuk UMKM kecil dan menengah bisa ke Provinsi, menengah dan atas bisa ke Kementerian.
Dijelaskan dia, dari data UMKM sebanyak itu paling banyak pertama di sektor kuliner sebanyak 3031 unit.
Kedua, bidang kerajinan dan Fashion, sebanyak 1600 unit.
Sisanya macam macam lain unit usaha mulai bidang bidang lainnya, semisal bidang jasa Agribisnis, Pendidikan, otomotif agrobinis, komunikasi dan lain sejenisnya.
"Yang dibina sementara ini lebih banyak kuliner yakni sebanyak 792. Kuliner ini termasuk makanan olahan rumahan dan warung, termasuk juga pentol," tandasnya.
Sejatinya untuk kuliner unggulanya untuk banjarbaru adalah nasi kebuli. Untuk jajannya ada cokelat pasal bumi dan sejenisnya.
"Namun permasalahannyamasih kurang mempromosikan, sehingga warga masih belum mengarah ke kuliner itu," kata dia.
Bagaimana terkait pola pembinaan? , Menurut Edy Rosadi sejauh ini pola pembinaan ada beberapa hal, ada pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), Ada fasilitas untuk pemberian izin sertifikat halal, Ada UMKM diikutkan dalam Bazar sebagai media promosi serta Dinas memfasilitasi permodalanya.
"Kalau untuk Permodalan, bisa asalkan persyaratannya cukup, kemudian dinas akan arahkan kesalah satu bank. Juga ada program bisa lingkungan CSR, Wira Usaha Pemula yang memastikan tak sembarang UMKM bisa dan hanya yang memenuhi yang persyaratkan," kata dia.
• Kesan Tak Baik Aurel Hermansyah ke Atta Halilintar Saat Pertama Bertemu, Putri Krisdayanti Sebut Ini
• Sambut Imlek 2020, Swiss-Bellhotel Banjarmasin Hadirkan Lontong Cap Go Meh
• Air Mancur di Taman Edukasi Tanahbumbu Mangkrak, Sekarang Jadi Sasaran Pembuangan Sampah
Kedepan, sambung Edy Rosadi, ada program Keluarga Harapan, dari Dinas sosial."Jadi mereka (UMKM) diarahkan untuk membentuk koperasi. Tahun ini dibentuk koperasi sebanyak 20 koperasi. Mengapa harus koperasi agar pelayanannya sama dan terakui hukum serta Legal. Jika ada bantuan lebih mudah dalam pembinaan," tandasnya.
Diakui, sejauh ini untuk pembinaan juga kurang lebih bergandengan dengan komunitas atau wadah organisasi yang ada menaungi UMKM, semisal momunitas sasirangan, Apji, Himpi, dan sejenisnya.
Sementara salah satu UMKM, Nurhasanah memang ada pelatihan dari Dinas UMKM soal pembinaan sejauh ini. "Kadang sebulan satu hingga dua kali," kata dia. (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)