Berita Regional
Keanehan Wanita Berambut Gimbal Sepanjang 1,5 Meter di Jateng, 27 Tahun Tak Mandi dan Keramas
Rambutnya gimbal sepanjang sekitar 1,5 meter. Sudah 27 tahun dia hidup di dalam rumahnya yang mirip kandang ayam.
BANJARMASINPOST.CO.ID, SEMARANG - Sukiyah atau Iyah, wanita berumur sekitar 40 tahun itu hidup sendiri dalam keadaan sangat memprihatinkan di Dusun Karangombo, Desa Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Rambutnya gimbal sepanjang sekitar 1,5 meter.
Sudah 27 tahun dia hidup di dalam rumahnya yang mirip kandang ayam.
Iyah tidak pernah mandi dan keramas.
Dia kencing dan buang air besar (BAB) di dalam rumahnya yang berukuran sekitar 3 x 6 meter.
Tidak ada yang berani mendekat kepadanya selama 27 tahun itu.
• Prostitusi Berkedok Warung Kopi, Sediakan Perempuan Penghibur dengan Tarif Rp 100 Ribu
• Teddy Suruh Rizky Febian Minta Maaf ke Almarhum Lina, Jika Hasil Autopsi Mantan Istri Sule Begini
• Heboh Penembakan di Jerman, Pemuda Ini Tembak Mati 6 Anggota Keluarganya di Restoran
• Begini Penampilan Arya Permana Setelah 4 Tahun Menurunkan Berat Badan yang Dulu Mencapai 193 Kg
Tetangga yang peduli dengannya, hanya datang memberinya makan, lalu pergi. Tidak pernah ngobrol.
Iyah memang susah diajak komunikasi. Dia hanya duduk diam di dalam rumahnya yang sangat kumuh dan mengeluarkan bau menyengat.
Iyah juga tak bisa jalan. Lumpuh.
Hidupnya berubah setelah 23 Januari 2020,pegiat Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang berperan menyadarkannya.
Adalah Ardian Kurniawan Santoso, dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT yang merubah kehidupannya setelah 27 tahun hidup memprihatinkan.
Ardian merupakan Korlap MRI-ACT Kabupaten Salatiga dan Kabupaten Semarang. Dia juga bertugas sebagai sopir Foodtruck Humanity ACT Jakarta.
Kepada reporter Tribunjambi.com (grup Surya.co.id), Ardian menceritakan kisahnya ketika menolong Mbah Iyah, begitu Ardian menyapa perempuan berambut gimbal tersebut.
Awalnya, Ardian tahu cerita tentang Iyah ini dari teman sesama relawan.
Kala itu, seorang temannya, dari unsur relawan SAR SERI Getasan, Kabupaten Semarang, memberitahu keberadaan Iyah yang hidupnya mengenaskan di Dusun Karangombo, Desa Polobugo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
