Berita Kabupaten Banjar

Ponpes Darul Hijrah Putri Martapura Bakal Sulap Limbah Plastik Jadi Barang Bernilai Ekonomis ini

Pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hijrah Putri, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini sedang menjajaki kerjasama

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
SUASANA di Ponpes Darul Hijrah Putri 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hijrah Putri, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini sedang menjajaki kerjasama dengan manajemen pabrik pengolah limbah plastik di Bekasi, Jakarta.

"Alhamdulillah responsnya sangat baik. Kelak mereka siap menampung hasil pengolahan limbah kami. Bahkan mereka juga siap melatih teknis pengolahannya," ucap Bakarudin Talisapalas, pengajar Ponpes Darul Hijrah Putri, Sabtu (25/1/2020).

Bakarudin yang langsung berkomunikasi dengan pihak pabrik pengolah limbah plastik di Bekasi tersebut.

Beberapa pekan lalu, ia telah berkomunikasi dengan Muhammad Baedowy dari pihak pabrik itu.

Ia mengatakan pihak pabrik mempersyaratkan jumlah minimal santri minimal 500 orang.

Ini terkait estimasi volume limbah plastik.

Teddy Suruh Rizky Febian Minta Maaf ke Almarhum Lina, Jika Hasil Autopsi Mantan Istri Sule Begini

Meski Sejumlah Pedagang Menolak, Revitalisasi Pasar Sudimampir Tetap Dilakukan Pemko Banjarmasin

Penampakan Joroknya Pasar Tradisional Kota Wuhan, Tempat Virus Corona yang Membunuh 26 Orang

"Sedangkan jumlah santri kami sekitar 1.800 orang, jadi jauh melampaui," sebutnya.

Ponpes Darul Hijrah Putri yang beralamat di Desa Cindaialus, Kecamatan Martapura, tersebut memang tergolong ponpes berkapasitas besar.

Sejak berdiri sekitar tahun 1995 silam, ponpes ini mendapat animo tinggi warga Kalsel.

Plastik yang diolah, jelas Bakarudin, yakni plastik keras seperti botol bekas minuman, botol air mineral dan sejenisnya.
Melalui alat khusus, botol-botol bekas tersebut diolah menjadi butiran kecil (biji) sebesar beras.

Teknisnya sederhana, botol plastik bekas yang berwarna terang dipilah dengan botol yang berwarna.

Selanjutnya dimasukkan ke dalam alat mesin pengolahan dan menjadi biji plastik padat seperti beras.

"Biji plastik itu bernilai ekonomis yang cukup menggiurkan. Karena itu kami akan berupaya memantapkan kerjasama dengan pihak pabrik di Bekasi itu," tandasnya.

Mengenai bahan baku (limbah plastik), Bakarudin mengatakan cukup memadai.

Pasalnya di lingkungan Ponpes Darul Hijrah Putri tiap hari sampah yang diangkut ke TPS sebanyak satu mobil pikap dan dua pikap tiap Hari Minggu.

"Memang itu masih sampah campuran. Tapi pengalaman yang ada selama ini lumayan banyak juga limbah botol plastik. Kami nanti kan juga bisa menyerap limbah botol dari masyarakat sekitar," ucapnya.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved