Bumi Antaludin
Hadiri Syukuran Juara II Nasional Asmantoga Jahe Madu, Bupati HSS Imbau Minum Jamu Tradisional
Kelompok Asmantoga Jahe Madu Desa Amawang Kiri Muka, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan, meraih juara II tingkat nasional.
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Kelompok Asmantoga Jahe Madu Desa Amawang Kiri Muka, Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan, meraih juara II tingkat nasional.
Mewakili Kalsel pada lomba Kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Melalui Pemanfaatan Toga dan Akupresur 2019 Kategori Kawasan Desa. Syukuran atas hasil yang diraih, dilaksanakan Jumat 24 Januari 2019, oleh pemerintah desa setempat.
Hadir pada syukuran, Bupati HSS H Achmad Fikry bersama Sekda H Muhammad Noor, serta Camat Kandangan dan jajaran pemerintahan desa serta masyarakat setempat.
Kepala Desa Amawang Kiri Muka, Abdul Khair menyatakan, sangat berterimakasih kepada Bupati HSS dan Tim Penggerak PKK HSS serta seluruh instansi terkait yang membantu dan memberi dukungan kepada masyarakat.
“Khususnya untuk kelompok Asmantoga Jahe Madu, yang meraih juara II di tingkat Nasional ini. Kedepannya, kami terus melakukan perbaikan. Juga membentuk kelompok Asmantoga baru dengan nama Kencur Wangi agar mendapat hasil lebih maksimal," kata Kades.
Menurut Khair, Asman atau Asuhan Mandiri, tanaman obat keluarga (Toga) adalah upaya masyarakat memelihara kesehatan ringan secara mandiri.
Caranya, memanfaatkan toga dan keterampilan akupresur. Pemanfaatan pengobatan tradisional sudah lama diterapkan masyarakat secara turun temurun.
Bupati HSS Achmad Fikry mengatakan setelah berhasil di tingkat provinsi dan tingkat nasional, tahun depan tim datang lagi melakukan review. Bukan hanya di Amawang Kiri Muka. Tapi sejauhmana peraih juara menginspirasi desa lainnya.
“Mulai sekarang, siapkan desa mana yang mengikuti jejak Asmantoga Jahe Madu, agar saat review Amawang Kiri Muka bisa menjadi referensi bagi desa- desa lainnya,”kata Fikry.
Diharapkan, memanfaatkan tanaman obat keluarga tak sebatas saat lomba. Tapi menjadi kebiasaan sehari-hari, dan bupati mengajak masyarakat agar mengonsumsi jamu.
Semakin banyak mengonsumsi produk tradisional, kara Fikry, akan menggerakkan ekonomi masyarakat. Khususnya ibu ibu pembuat jamu.
“Termasuk keluarga yang menanam jenis tanaman berkhasiat obat,”kata Fikry.
Turut hadir pada sykuran, Wakil Ketua II TP PKK HSS, Srie Astutie, Wakil Ketua III TP PKK Kab HSS Hj lyani Yustika, Kepala Dinas PPKBPPPA, Camat Kandangan beserta Isteri, Danramil, Kapolsek Kandangan, Kepala Desa se Kec Kandangan beserta Isteri, Samping Desa, perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. (aol)
