Wabah Virus Corona
UPDATE Jumlah Kematian akibat Virus Korona Mencapai 80 Orang, Ditemukan Ratusan Kasus Baru
Jumlah kematian akibat virus korona tipe baru di China mencapai 80 orang hingga Senin (27/1/2020). Selain itu, otoritas terkait juga menemukan ratusan
Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk lebih transparan dalam menangani krisis akibat korona dibandingkan penanganan penyebaran SARS yang tertutup.
”(Virus korona) tidak sekuat SARS,” ujar Kepala Pengendalian Penyakit Menular China Gao Fu. Meskipun demikian, para pejabat kesehatan tetap memperingatkan potensi penguatan virus.
Sumber dan tingkat penyebaran virus korona tipe baru belum diketahui. Namun, virus ini menyebabkan pneumonia atau radang paru-paru.
Tampilan di monitor alat pemindai suhu tubuh yang menginformasikan suhu wisatawan asal Kunming, China, yang mengantre di bagian imigrasi Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (26/1/2020). Penjagaan di pintu-pintu masuk ke Indonesia diperketat guna mencegah masuknya virus korona tipe baru.(KOMPAS/YOLA SASTRA)
Langkah WHO
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tengah dalam perjalanan menuju Beijing. Dirinya akan bertemu dengan pejabat pemerintah setempat guna membahas krisis itu.
”Rekan-rekan WHO dan saya ingin memahami perkembangan terkini dan memperkuat kemitraan kami dengan China dalam memberikan perlindungan lebih lanjut terhadap wabah,” kata Tedros, melalui Twitter.
Pekan lalu, Tedros memutuskan kasus virus korona tipe baru belum masuk status kedaruratan kesehatan global. Apabila status kedaruratan kesehatan global telah ditetapkan, akan ada tindakan internasional yang lebih terpadu termasuk kemungkinan pembatasan perdagangan atau perjalanan.
Kasus virus korona tipe baru sejauh ini telah ditemukan di sejumlah negara Asia, termasuk Jepang, Taiwan, dan Thailand. Kasus juga ditemukan di negara-negara benua lainnya, seperti Perancis, Amerika Serikat, dan Kanada. Warga yang terinfeksi sebelumnya berkunjung ke China. (AFP/Reuters)