Stabilkan Harga Gas Elpiji, ini Upaya yang Dilakukan Disperindag Banjar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Harga liquid petroleum gas (LPG) atau yang familiar disebut gas elpiji eceran masih berfluktuasi yang cenderung menanjak.

Terutama kemasan terkecil yakni tiga kilogram.

Kalangan pengguna gas elpiji subsidi tersebut pun kerap mengeluh.

Pasalnya harga eceran kadang melonjak hingga dua kali lipat.

"Makin mahal saja harganya. Harapannya sih supaya pemerintah sering turun ke lapangan menjual elipiji tiga kilo yang murah. Ya supaya harga eceran tidak naik," ucap Darlan, warga Cindaialus, Martapura, Sabtu (1/2/2020).

• VIRAL Pedangdut Cantik Lepas Bra Saat Goyang di Panggung, Si Candoleng-doleng Nekat karena Disawer

• UPDATE Keganasan Virus Corona, Korban Meninggal Tembus 259 Orang dan 11.000 Bakal Manyusul

• Lebam di Tubuh Lina Mantan Sule Dibahas Polisi, Ayah Rizky Febian Bereaksi Begini soal Hasil Autopsi

Sebagai pedagang makanan ringan ia mengaku sangat memerlukan gas elpiji berbentuk melon tersebut.

Satu tabung kadang habis dalam dua hari.

Persoalan tersebut menjadi atensi khusus Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Secara berkala operasi pasar gas elpiji masih terus dilaksanakan hingga sekarang.

Kepala Disperindag Banjar I Gusti Made Suryawati mengatakan pihaknya terus melalukan upaya untuk menjaga stabilitas ketersediaan dan khususnya harga gas elpiji.

Karena itu komunikasi dengan pihak terkait (Pertamina, agen/pangkalan gas elpiji) juga terus diintensifkan.

Terkini, kegiatan pasar murah gas elpiji yang dikakukan dilaksanakan beberapa hari lalu.

Bahkan langsung digelar selama dua hari berturut-turut bertempat di Pangkalan Elpiji Nasir di Gang Wiryo Utomo, Kelurahan Jawa, Martapura.

Kepala Seksi (Kasi) Bahan Pokok Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Disperindag Banjar, Eka Yustinawati mengatakan hari pertama operasi pasar digelar Kamis (30/1/2020).

Sasarannya yakni warga di Kelurahan Jawa, Kecamatan Martapura.