Berita Kabupaten Banjar

Cokelat Bikinan Bobby Mengandung Pasakbumi, ini Khasiatnya

Itu sebabnya galeri cokelatnya yang beralamat di Jalan P Suriansyah, Banjarbaru, selalu ramai pengunjung.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Bobby Muttaqien, owner ABBA Cokelat, memperlihatkan varian produk cokelatnya yang mengandung pasakbumi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Cokelat olahan memang sangat banyak dan mudah dijumpai.

Namun cokelat bikinan Bobby Muttaqien beda dibanding produk serupa yang berada di pasaran.

"Cokelat produksi kami selain citarasanya nikmat, juga sangat bagus untuk stamina karena ada unsur pasakbumi di dalamnya," tutur Bobby, owner ABBA Cokelat, Sabtu (8/2/2020).

Itu sebabnya galeri cokelatnya yang beralamat di Jalan P Suriansyah, Banjarbaru, selalu ramai pengunjung.

Apalagi tempat itu sekaligus menjadi rumah produksi dan ada tempat bersantai bagi pengunjung yang datang.

Sabtu siang Bobby kembali menerima tamu penting dari Jakarta.

Kali ini yang datang berkunjung adalah Direktur Bisnis Korporasi BNI Pusat, Putrama Wahju Setyawan didampingi Kepala BNI Cabang Banjarbaru Subairi beserta jajaran.

Lamaran Atta Halilintar ke Aurel Hermansyah Disinggung Luna Maya, Putri Krisdayanti Beberkan Ini

Suara Bocah dan Bau Busuk Jadi Petunjuk Gaib Ditemukannya Mayat Siswa SD, Warga Ketakutan

Viral 2 Pencuri Bermodus Geser Tas dengan Kaki Terekam CCTV di Pondok Indah, Ini Detik-detik Aksinya

Bobby memang memiiliki hubungan dekat dengan BNI.

Ini karena ia merupakan salah satu pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Banjarbaru binaan BNI Cabang Banjarbaru.

ABBA Cokelat miliknya termasuk UKM binaan unggulan karena memiliki prospek usaha yang cerah.

Bahkan pada 2014 lalu, Bobby menerima anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2014 kategori Produk Olahan Perkebunan Prospektif Berdaya Saing yang diberikan oleh Menteri Pertanian Suswono.

Usaha cokelat olahan mulai ditekuni Bobby sejak 2008 lalu.

Kemudian sejak 2013 ia melakukan inovasi produk yakni menambah unsur kayu pasakbumi ke dalam cokelat yang diproduksi.

"Pasakbumi saya pilih karena punya manfaat untuk kesehatan (stamina) dan merupakan tumbuhan khas Kalimantan," jelasnya.

Inovasinya itu mendapat respons positif pasar.

Penjualannya makin meningkat dan bahkan kini menembus bandara dan perhotelan berkelas di wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru.

Bahkan hingga ke Tanjung, Kabupaten Tabalong.

Kemasan cokelat olahan Bobby pun elegan dan berkelas.

"Ya memang sih harganya agak mahal tapi sesuai citarasa dan khasiatnya. Khusus cokelat yang berpasakbumi, biasanya oleh pihak manajemen hotel dimasukkan ke minibar di kamar tamu," bebernya.

Tiap bulan misalnya serapan di hotel tertentu sekitar 200 hingga 300 piece cokelat pasakbuminya.

Sedangkan serapan di bandara maupun di pusat oleh-oleh khas di Banjarbaru cukup banyak, termasuk pembelian secara langsung di gerai di Jalan P Suriansyah.

Meski saat ini cokelat pasakbumi menjadi produk unggulan, namun Bobby juga tetap menyasar kalangan anak-anak dan remaja.

"Untuk segmentasi usia ini, kami memproduksi cokelat tanpa pasakbumi. Bentuknya kami sesuaikan dengan hal kekinian," tandasnya.

Setidaknya saat ini ABBA Cokelat telah menyerap enam orang karyawan.

Seluruhnya telah dilatih memproduksi cokelat secara khusus yang selalu memperhatikan aspek kehigienisan produk, selain aspek pengemasan yang baik.

Mengenai bahan baku, Bobby mengatakan membeli dari Pulau Jawa dalam bentuk pasta.

Pasalnya di Banua ini belum ada yang mengolah biji cokelat menjadi pasta.

Sementara yang ada hanya petani pembudidaya cokelat seperti di wilayah Kandangan (HSS), Tanjung, Kotabaru, dan Tanahbumbu.

"Dulu sebenarnya saya pernah mencoba mengambil biji cokelat dari petani di Banua. Tapi jauhnya jarak menjadi kendala karena mesti wira-wiri ke petani dan itu memunculkan cost tersendiri," sebutnya.

Karena itu, lanjutnya, agrobisnis cokelat di Banua ini masih terbuka lebar.

Pasalnya komoditas cokelat pada tiap tahapan ada pelaku pasarnya tersendiri.

"Sementara ini kan yang ada baru saya sebagai produsen cokelat olahan siap saji dan pekebunnya. Nah, di tengahnya ini kan belum tersentuh seperti pengolah pastanya. Ini peluang bagi petani juga," sebutnya.

Ia berharap pemerintah daerah memperkuat pembinaan kepada petani yang saat ini mengembangkan cokelat.

Pasalnya nilai ekonomisnya lumayan tinggi.

Jika dijual dalam bentuk biji cokelat harganya cuma sekitar Rp 40 ribu per kilogram.

Tapi jika diolah menjadi produk siap saji seperti olahan Bobby, nilainya naik berlipat ganda menjadi sekitar Rp 250 ribu.

"Bayangkan andai para petaninya dibina untuk melakukan pengolahan setidaknya dalam bentuk pasta, kan pasti mendapat nilai ekonomis yang lebih tinggi," beber Bobby.

Dalam mengembangkan usahanya, Bobby juga turut membantu pemerintah di Banua ini dalam mempromosikan sektor kepariwisataan.

Antara lain cara yang dilakukannya yakni mendesain kemasan bermotif kain sasirangan dan bergambar Bekantan yang merupakan satwa langka maskot Kalsel.

Sementara itu Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Cabang Banjarbaru M Amin Darojat mengatakan pihaknya terus memperluas pembinaan terhadap UKM.

Tahun 2019 setidaknya sebanyak Rp 43 miliar kredit usaha rakyat (KUR) yang tersalurkan kepada sekitar 300 UKM.

"Tahun 2020 ini kami akan meningkatkan 40 persen penyaluran KUR. Syaratnya sangat mudah yakni usaha yang dijalankan minimal telah berjalan selama enam bulan. Lalu, melampirkan surat keterangan usaha, dan tanpa agunan. Untuk UKM bisa mendapat KUR hingga Rp 50 juta dan retail hingga Rp 500 juta," bebernya.

Dikatakannya, UKM binaan umumnya bertumbuhkembang secara baik. "Salah satu UKM yang perkembangan usahanya sangat baik dan bahkan telah go nasional hingga internasional adalah ABBA Cokelat milik Pak Bobby," sebutnya.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved