Berita Tapin

Fisiknya Capai 95 Persen, Bendungan Pipitak Jaya Reduksi Banjir Sampai 107 meter Kubik Per Detik

Bendungan Pipitak Jaya yang dikerjakan sejak 2015 ini sudah 95 persen dikerjakan. Tinggal sedikit lagi dioperasikan

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
istimewa/BWSK II
Penampakan bendungan Pipitak Jaya, Tapin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID BANJARBARU - Mencegah atau mengurangi banjir di beberapa daerah, Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) II membangunbendung dan bendungan.

Satu di antaranya yang paling besar dan masuk Program Strategis Nasional (PSN) adalah pembangunan Bendungan Pipitak Jaya, yang terletak di Kabupaten Tapin.

Bendungan yang dikerjakan sejak 2015 ini sudah 95 persen dikerjakan. Tinggal sedikit lagi dioperasikan. Ditarget 2020 bendungan yang mampu mengairi persawahan seluas 5.472 hektare ini akan selesai seratus peraen pengerjaan fisik.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) II, Dwi Purwantoro, Selasa (11/2) menjelaskan untuk bendungan tersebut tujuan utamanya adalah untuk mereduksi banjir di kawan Kabupaten Tapin.

Geledah  Kos-kosan di Jalan Pramuka Banjarmasin, Petugas Temukan Lebih Setengah Kilogram Sabu

Malam ini, 2 Jenazah Korban Tenggelam di Sungai Tapin Dikirim ke Kabupaten Tegal Jawa Tengah

Dewi Perssik Ikut Dipecat dari LIDA 2020? Juga Ramai Dicari Sosok Soimah & Iis Dahlia di Acara Itu

Foto Abash, Kekasih Lucinta Luna Telanjang Dada, Bagian Ini Disorot, Sempat Buat Siti Badriah Begini

"Kalau sudah selesai nanti, bendungan ini mampu redukasi banjir 107 meter kubik per detik. Jika dulu banjir bisa samai tiga hari nanti jika bendungan sudah beroperasi satu hari saja debit air turun kembali," kata Dwi Purwantoro.

Dijelaskan Dwi Purwantoro, Bendungan yang menghabiskan dana Rp983 miliar, tersebut selain untuk mereduksi Banjir, juga bisa untuk pembangkit listrik dengan potensi 3,3 mega watt.

"Bahkan dari bendungan itu bisa menghasilkan air baku sebesar 500 liter per detik," papar Dwi Purwantoro.

Dijelaskan dia soal progres kini tinggal  tahap pekerjaan penyelesaian timbunan maindam, tower intake
dan bangunan spillway.

Sisa pekerjaan 5% antara lain berupa pekerjaan jalan hantar, jalan dan jembatan relokasi serta pekerjaan plugging dan pemasangan hidromekanikal.

"Ada pekerjaan beton penutup trowongan dan hidromekanilkal termasuk pipa irigasi untuk pengambilan listrik," kata dia.

Diuraikannya, bendungan tersebut memiliki daya tampung air sebesar kurang lebih 50 juta meter kubik.
Proses pengisian air di maindam nanti membutuhkan waktu sekitar 9 bulan. "Insyaallah tahun ini (2020) selesai semua," ujarnya.

Dibeberkan Dwi, sejauh ini hambatannya yakni adalah proses pembebasan lahan.

" Ya, dimana mana bicara hambatan pasti soal pembebasan lahan. Karena proses penyelesaian kawasan hutan, selain itu juga terkait kendala data administrasi pembayaran dari pemilik tanah yang seringkali terjadi kesalahan penulisan nama, nomor register, dan lain sebagainya, " urainya.

Sejauh ini, sambung Dwi-sapannya- pengadaan tanah untuk bendungan tersebut seluas 623,4 hektare.

"Hingga saat ini pengadaan tanah menyisakan 38,2 hektare yang belum dilakukan pembayaran ganti rugi.
Dari nilai tersebut, sebesar 31,2 hektare direncanakan akan  dilakukan pembayaran ganti rugi pada bulan Maret 2020. Nah, Uluntuk 7 hektar masih dalam pembahasan satgas A dan B (BPN dan Pemda Kabupaten Tapin) melakukan pengukuran dan identifikasi. ditargetkan dapat dilakukan pembayaran  pada Juni 2020, " kata dia.

Dijelaskan Dwi untuk biaya pembebasan lahan diambilkandari lembaga manajemen aset negara (LMAN) Kementerian Keuangan.

Kepala SNVT pembangunan BWS Kalimantan II, Yosiandi Radi Wicaksono menambahkan hal ini juga kami sudah sampiakan ke pihak Pemprov untuk progres ini.

"Kami juga siapkan konsep wisatanya agar ada nilai tambahnya di bendungan ini," ujar Yosiandi Radi Wicaksono.

Adapun @pamanbirin.official, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, menyambut baik kehadiran bendungan tersebut.

VIDEO : HSU Hari Ini Masih Kebanjiran, Demi Keselamatan Anak Disdik Perpanjang Libur Sekolah

Perempuan 80 Tahun Terpanggang, Api Luluhlantakan 1 Rumah di Desa Maju Bersama Kabupaten Tanahbumbu

Akhirnya Suami Karen Pooroe Buka Suara Terkait Kematian Zefania Carina, Fakta Terbaru Diungkap

Bendungan Tapin juga dilengkapi akses jalan masuk sepanjang 21 Km dengan lebar 7 meter, kantor pengelola, rumah dinas, tempat ibadah, toilet, gardu pandang, dan rumah genset. ⁣

Untuk bendungan utama, bendungan ini memiliki tinggi 70 meter dengan konstruksi terowongan pengelak sepanjang 430 meter, cofferdam setinggi 29 meter serta spillway (pelimpahan) sepanjang 234 meter dan lebar 10-19 meter. ⁣

⁣"Kehadiran bendungan ini tentu saja akan sangat berpengaruh pd ketahanan pangan banua dalam kerangka menjadi gerbang ibukota Negara. Tapin diharapkan menjadi salah satu lumbung pangan banua, selain Kabupaten Banjar, yang mampu menyangga dan menyuplai kebutuhan pangan ibukota Negara nantinya," tulis Paman Birin.

(banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved