Jelang UNBK di Kalimantan Selatan, Sebanyak 25 Siswa SMAN 1 Anjir Pasar Ngekos Belum Ada Solusi

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Persoalan puluhan pelajar perempuan asal Kecamatan Wanaraya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk ngekos di deket sekolah SMA N 1 Anjir Pasar, Kabupaten Baritokuala, Provinsi Kalimantan Selatan, sampai saat ini belum terpecahkan.

“Ada 25 pelajar asal Wanaraya yan masih ngekost di di dekat SMAN 1 Anjir Pasar,” kata Kepala SMAN 1 Anjir Pasar, Murjani, Minggu (16/2/2020).

Pihaknya sudah mengajukan rencana pembangunan asrama pelajar SMA N 1 Anjir Pasar, Kabupaten Batola, ke Kementrian Pendidikan melalui Pemprov Kalsel pada 2018.
“Waktu itu direspons Pemprov Kalsel siap menfasilitasi. Sayangnya, rencana pembangunan asrama tersebut terkendala status 3T, yakni terdepan, terluar dan terbelakang,,” kata Murjani.

Dijelaskanya, kabar terakhir sekolah yang memperoleh pembangunan asrama itu adalah harus masuk daerah 3T, yakni terdepan, terluar dan terbelakang.

Sedangkan SMAN 1 Anjir Pasar tidak masuk daerah 3T.

“Untuk itu pembangunan asrama dipending dulu karena terkendala status 3T tersebut,”katanya.

Dijelaskannya, sebanyak 25 siswi SMAN 1 Anjir Pasar terpaksa ngekos di kawasan sekitar SMAN setempat.

• BREAKING NEWS : 7 Mahasiswa Asal Kalsel Kuliah di China Tiba dengan Selamat, Disambut Haru Keluarga

• Sempat Akui Mencekam, Berikut Cerita Mahasiswa Kalimantan Selatan Sebelum Dijemput Tim Indonesia

• Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Banjarmasin Siap Pensiun Dini untuk Maju Pilkada

• Mengenal Komunitas Pendonor Darah Gratis di Tapin Kalimantan Selatan

• Perlancar Arus Buat Jemaah Haul Sekumpul, Pemprov Kalsel Ikut Andil Perbaiki Enam Jembatan

• Isu Dipecat dari LIDA 2020, Postingan Inul Daratista Seret Nama Dewi Perssik & Soimah, Iis Dahlia?

Langkah ini ditempuh puluhan siswi tersebut bisa efektif sekolah.

“Iya, ada 25 siswi yang ngekos. Mereka asalnya tinggalnya di Kecamatan Wanaraya, satu jam lebih jarak tempuhnya dari SMAN 1 Anjir Pasar,” katanya.

Menurut Murjani, jalan dari desa di Kecamatan Wanaraya ke jalan Trans Kalimatan ini rusak parah sehingga 25 siswi perempuan SMAN 1 Anjir Muara memilih kos dari pada pulang pergi ke rumah.

“Medanya berat, kalau siswa keluar dari desa.,” katanya.

Murjani melihat pembangunan asrama di SMAN 1 Anjir Pasar tidak mendesak, tapi cukup penting karena diharapkan akan meringankan beban orangtua siswa.

(Banjarmasinpost.co.id/Edi Nugroho)