Wabah Virus Corona

Pejabat Iran Mulai Berjatuhan, Setelah Menteri Kini Wakil Presiden Positif Terjangkit Virus Corona

Pejabat Iran Mulai Berjatuhan, Setelah Menteri Kini Wakil Presiden Iran Positif Terjangkit Virus Corona

Editor: Didik Triomarsidi
REUTERS/Stephane Mahe
Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar ketika berpidato dalam sidang pembukaan Konferensi Perubahan Iklim Dunia di Le Bourget, Perancis, pada 30 November 2015. Dia positif terinfeksi virus corona, tiga hari setelah menterinya, Iraj Harirchi, tertular virus yang sama. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TEHERAN - Pejabat Iran Mulai Berjatuhan, Setelah Menteri Kini Wakil Presiden Iran Positif Terjangkit Virus Corona

Dialah Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar yang dilaporkan terkena virus corona, beberapa hari setelah menterinya menderita penyakit yang sama.

Dalam keterangan media lokal, wapres bidang perempuan dan keluarga itu disebut menderita gejala ringan, dan tidak dirujuk ke rumah sakit.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar dikenal sebagai juru bicara berbahasa Inggris "Mary", dilansir Sky News Kamis (27/2/2020).

Jawaban Resmi Jackie Chan Soal Kabar Terjangkit Virus Corona, Ini Kondisi Sebenarnya Aktor Hongkong

Ibu Guru Ini Dihukum Orangtua Murid, Merangkak di Ruang Kelas Ditatap Muridnya dengan Sedih

Wah Gawat! Penularan Virus Corona Lewat Uang, Ahli Penyakit Menular: Kasus Pertama di Bank Jepang

Dia dikenal atas insiden penyekapan para diplomat AS di kedutaan besar Teheran, dan menyebabkan krisis diplomatik selama 444 hari pada 1979 silam.

Sebelum Ebtekar, wakil menteri kesehatan sekaligus ketua satuan tugas anti-virus, Iraj Harirchi, lebih dahulu terkena virus tersebut.

Dia terkonfirmasi terinfeksi setelah sehari sebelumnya, dia terlihat tidak nyaman dan berkeringat ketika memberikan konferensi pers.

Iran adalah negara dengan kasus kematian terbesar akibat Covid-19, penyakit yang diakibatkan virus corona, di luar negara asalnya, China.

Terdapat 26 korban meninggal dan 254 kasus penularan yang terkonfirmasi, dengan 106 di antaranya merupakan laporan infeksi baru.

Sekitar 10 persen dari para penderita virus yang diyakini berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan dilaporkan sudah meninggal.

Namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tingginya angka kematian itu disebabkan karena gejala ringan yang tak segera ditangani.

Sebagai upaya pencegahan, kantor berita IRNA melaporkan Teheran melarang semua warga asing yang berasal dari China untuk masuk.

Episentrum dari virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu berasal dari Qom. Kota suci Syiah yang saat ini tempat ibadahnya tetap dibuka meski terdapat imbauan agar ditutup.

Pemerintah Iran, dalam hal ini Presiden Hassan Rouhani, menyiratkan tidak akan mengarantina kota pusat penyebaran meski tren wabahnya tengah meningkat.

Namun, keberadaan virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) memutuskan menangguhkan shalat Jumat di Teheran maupun Qom.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved