Bumi Tuntung Pandang
Hadiri Rakor TPID se Kalsel, Sekda H Dahnial Kifli Ungkap Program Unggulan Tala Atasi Inflasi Daerah
Hadiri Rakor TPID se Kalsel, Sekda H Dahnial Kifli Ungkap Program Unggulan Tala Hadapi Inflasi Daerah
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanahlaut H Dahnial Kifli, hadiri High Level Meeting Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Kalimantan Selatan Semester satu tahun 2020 di Ruang Rapat Aberani Sulaiman, Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan pada Kamis (27/2/2020).
Dahnial Kifli dalam Rapat tersebut melaporkan Program unggulan Pemerintah Kabupaten Tanahlaut di tahun 2019 dan 2020 yakni meningkatkan populasi ternak sapi serta Pengembangan tambak ikan haruan dan nila untuk memfollow up kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Pemkab Tala juga memiliki program yang menginformasikan kondisi terkini harga pangan melalui radio daerah Radio Tuntung Pandang.
“Kami juga memiliki segmentasi pada radio Pemerintah Daerah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang harga pangan terkini di wilayah Kabupaten Tanah Laut, sejauh ini harga pangan di Kabupaten Tanahlaut cukup stabil dengan kuantitas yang mencukupi,” ujar Dahnial.
Kegiatan dengan tema stabilitas harga menuju indonesia maju sinergi untuk meningkatkan ketersedian pangan melalui koorporatisasi dan digitalisasi UMKM tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor Dihadiri Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan, Amanlison Sembiring, Bupati Wali Kota se-Kalimantan Selatan serta para Pejabat Pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sahbirin Noor dalam paparannya menyampaikan upaya pengendalian inflasi merupakan faktor penting pada ekonomi daerah dengan dimonitori TPID dari Bank Indonesia.
“Melalui High Level Meeting ini mari kita bersama menjaga agar inflasi di Kalimantan Selatan tetap terjaga dengan baik, jangan sampai ada yang menyetok terlalu berlebih sehingga menyebabkan harga melonjak,” ucap Sahbirin.
Ia juga sampaikan komunitas utama inflasi bersumber dari bahan makanan, yakni ikan haruan, nila, cabai dan bawang.
“Menindak lanjuti komunitas utama inflasi tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan menyiapkan 1 juta bibit cabai yang nantinya akan kita dibagikan ke masyarakat dan ASN melalui Bupati dan Wali Kota se-Kalimantan Selatan Untuk membagi bibit tersebut dengan tujuan akan mengurangi angka inflasi akibat kelangkaan cabai,” ungkap Paman Birin.
Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalsel Amanlison Sembiring menambahkan strategi perlu diterapkan dalam penanggulangan inflasi agar lebih fokus dan efektif sehingga dinamikanya dapat dikontrol dengan baik.(AOL/*)