Wabah Virus Corona
Penggali Kubur Buru-buru Masukkan Jenazah Suspect Corona ke Liang Lahat, Slamet Waswas Dijatah 2 Jam
Penggali Kubur Buru-buru Masukkan Jenazah Suspect Corona ke Liang Lahat, Slamet Waswas Dijatah 2 Jam
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penggali Kubur Buru-buru Masukkan Jenazah Suspect Corona ke Liang Lahat, Slamet Waswas Dijatah 2 Jam
Seorang pasien RSUP Kariadi Semarang yang negatif corona sempat diduga terinfeksi COVID-19.
Pasien yang mengalami gejala demam, batuk, pilek dan sesak napas itu meninggal dunia dan dikmakamkan sesuai prosedur pencegahan virus corona.
Hasil laboratorium dari Litbangkes yang menyatakan bahwa pasien negatif corona baru keluar setelah pasien dimakamkan.
Saat pemakaman berlangsung, beberapa orang merasa was-was lantaran belum mengetahui penyebab meninggalnya pasien.
• Bandung Heboh! Gadis Pakai Rok Pendek Dipotret dari Bawah saat di ATM, Winda: Malah Senyum-senyum
• MITOS atau Fakta Jahe Bisa Tangkal Virus Corona, Guru Besar Universitas Airlangga: Saya Tak Menjamin
• Ahok Masuk Daftar Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Presiden Jokowi Sebut ada 4 Nama yang Siap Bersaing
• INFO Terbaru Covid-19, 4 Maret 2020: Indonesia Masuk 77 Negara, 3.000 Meninggal dan 48.000 Sembuh
Mereka masih mengira pasien yang baru pulang dari Spanyol itu terjangkit corona, termasuk si penggali kubur, Slamet Triyono.
Pakai masker
Slamet bercerita, pemakaman dilakukan pada Minggu (23/2/2020) di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sasono Loyo, Semarang.
Saat menunggu jenazah tiba, hatinya sudah diliputi perasaan deg-degan.
Hal tersebut, kata Slamet, tampaknya juga dirasakan oleh para pelayat yang berdatangan.
Mereka memakai masker ketika berada di pemakaman.
Terburu-buru
Slamet harus cepat-cepat menggali kubur. Sebab, pihak RSUP Kariadi memberi kabar bahwa obat antibiotik yang diberikan pada pasien hanya bertahan empat jam saja.
Pihak rumah sakit meminta pemakaman diselesaikan dalam waktu dua jam.
"Akhirnya saya bersama dua penggali kubur lainnya cepat-cepat menggali kubur sedalam 1,5 meter," katanya.
