Wabah Virus Corona
Korea Utara Bakal Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan Cegah Masuknya Virus Mematikan Corona
Korea Utara Bakal Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan Demi Cegah Masuknya Corona.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Korea Utara Bakal Tembak Warga China yang Melanggar Perbatasan Demi Cegah Masuknya Corona.
Pihak berwenang China memperingatkan warganya untuk menjauhi garis perbatasan China dengan Korea Utara.
Hal itu menyusul keputusan Korea Utara yang akan menembak warga China yang melanggar perbatasan.
Peringatan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.
Warga mengatakan, peringatan itu datang dalam pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah China pada pekan ini.
• Siswa Ini Kaget Luar Biasa, Nyatakan Cinta ke Guru Fisika di kelas Ternyata Diterima, Lulus Menikah
• Berontak & Menjerit! Mahasiswi Ditarik Oknum Dosen PTN ke WC: Jangan Pak, Jangan Pak, Aku Gak Bisa
• Pecah Rekor, Yamaha RX-King 2003 Terjual Seharga Toyota Fortune Seken, Sosok Ini Pembelinya
• 2 Pangeran Senior Saudi Ditangkap, Salah Satunya Adik Raja Salman, Ini Kejahatan yang Dilakukannya
Ancaman tersebut menunjukkan pula sebagai indikasi bahwa Korea Utara sangat serius menghadapi ancaman Covid-19.
Diketahui, China dan Korea Utara merupakan sekutu dekat dan membagi wilayah perbatasan mereka seluas 1.400 kilometer.
Perbatasan itu dipisahkan oleh sungai Yula yang ketika musim dingin membeku dan memungkinkan orang untuk menyeberang.
Memperketat kontrol perbatasan
Warga kota Jian dan Baishan di China diperingatkan jangan terlalu dekat dengan perbatasan, karena mungkin akan ditembak.
"Kami diberitahu bahwa kami mungkin akan terbunuh jika terlalu dekat dengan daerah perbatasan," kata seorang pemilik restoran di Jian seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, warga juga dilarang memancing, mencari rumput atau membuang sampah di dekat sungai.
Korea Utara meminta China untuk memperketat kontrol perbatasan agar warga negaranya tidak tertembak dan terbunuh, ketika Korea Utara menaikkan penilaian ancaman virus korona ke level tertinggi.
"Organ-organ keamanan publik akan memantau perbatasan 24 jam sehari dan siapa pun yang ditemukan melanggar akan menghadapi hukuman administratif," kata pihak berwenang dalam peringatan tertulis.
"Pelanggar akan ditembak," tulis peringatan itu lagi.