Berita Kabupaten Banjar
Peserta Trakas Challenge 2020 dari Kalimantan hingga Australia Berpetualang di Tahura Sultan Adam
Peserta Trakas Challenge 2020 dari Kalimantan hingga Australia Berpetualang di Tahura Sultan Adam
Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Ratusan peserta antusias mengikuti trail dengan cara olahraga lari berpetualang di Taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan selatan, Minggu (8/3/2020).
Pertama kali di Banua, Trakas Challenge 2020.
Trakas Challenge 2020 adalah event trail running yang digagas oleh komunitas Trail Runners Kalimantan Selatan, diikuti ratusan peserta dari Kalimantan bahkan ada peserta dari Australia.
Gusti, Uci, Yuan, Umi peserta asal Balikpapan ini begitu senang walau lelah penuh peluh usai menuntaskan rute sejauh 10 kilometer.
Mereka dari komunitas Riot Balikpapan.
• Wasiat Khusus Ruben Onsu pada Betrand Peto Diungkap, Suami Sarwendah Bicara Soal Meninggal Dunia
• Tabiat Syahnaz Saat Asuh Bayi Kembarnya Diungkap Pengasuh ke Nisya, Adik Raffi Ahmad Disebut Begini
• Siswa Ini Kaget Luar Biasa, Nyatakan Cinta ke Guru Fisika di kelas Ternyata Diterima, Lulus Menikah
"Iya kami berlima dari Balikpapan, kami ambil rute 10 kilometer, wah sangat luar biasa, kami terkesan dengan keindahan alam Tahura Sultan Adam Mandiangin dan pihak penyelenggara," ucap Gusti kepada banjarmasinpost.co.id.
Gusti terkesan dengan jalur tanjakan dan turunan yang menantang di Tahura Sultan Adam Mandiangin.
Bersama komunitas lari Riot Balikpapan, dia biasa lari ke hutan tapi pengalaman pertama di Tahura Sultan Adam Mandiangin dia rasakan begitu mengesankan.
"Ini pengalaman dan kunjungan pertama. Keren sekali, adem dan tantangan tanjakannya sangat luar biasa. Kami selesaikan rute 10 kilometer dalam tiga jam sampai ke finish. Pemandangannya keren, bukit dan awan begitu indah," ucap Yuan.
Rute 25 kilometer diselesaikan Rahman Nafarin, peserta asal Banjarbaru ini jadi yang pertama sampai Finish.
"Empat jam saya tuntaskan 25 kilometer. Ini pengalaman pertama ikut trail lari di hutan, biasanya di perkotaan saja. Saya sempat kram hampir tidak bisa jalan, untung istirahat sebentar akhirnya bisa kembali melanjutkan dan tuntas ke finish," kata peserta dari komunitas SB Runner ini.
Penyelenggara, Yaski, mengatakan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman event trail running lokal bagi peserta pemula/profesional yang memiliki rasa petualangan tinggi di bumi Bekantan.
Selain berolahraga lari peserta juga bisa menikmati Landscape yang indah, salah satu daya tarik utama, ditambah beberapa obstacles yang dihadapi para trail runners.
"Ada total 200 peserta yang aktif, hadir 158 peserta, untuk rute 25 kilometer sebanyak 58 orang dan rute 10 kilometer sebanyak 100 peserta yang mengikuti," kata Yaski.
Event ini terdiri dari 2 kategori yakni 25 Kilometer dan 10 kilometer.
Peserta harus memenuhi kualifikasi, untuk kategori 25 kilometer, yaitu mengunggah data result berlari dari Strava/Endomondo/Nike Running.
"Antusias sekali peserta, dari hampir seluruh kalimantan, paling jauh dari Australia ada dua orang ikut rute 10 kilometer. Tahun depan nanti digelar lagi, ini pertama kali kita gelar trail runner di Kalsel," katanya.
Pada acara yang didukung Banjarmasin post ini untuk kategori 10 kilometer tidak ada kualifikasi yang diperlukan, tetapi wajib diperhatikan bahwa Tahura Sultan Adam Mandiangin merupakan rute yang berat karena merupakan hutan hujan tropis dengan kondisi cuaca bertemperatur udara sekitar 38-40 derajat.
"Juga terdapat hewan-hewan endemik hutan Kalimantan. Pelari harus siap secara fisik dan psikis serta harus mempunyai pengetahuan dasar tentang alam liar, juga tantangan yang akan dihadapi pada trail running event," ujar dia.
(banjarmasinpost.co.id/niakurniawan)