Taman Nasional Tanjung Puting

Wisata Akam Liar, Tiga Hari Dua Malam di Atas Perahu Menyusuri Taman Nasional Tanjung Puting

Wisata Akam Liar, Tiga Hari Dua Malam di Atas Perahu Menyusuri Taman Nasional Tanjung Puting

Editor: Eka Dinayanti
istimewa
Tiga Hari Dua Malam Menyusuri Taman Nasional Tanjung Puting 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Mengunjungi tempat wisata dengan pemandangan indah tentu sudah lumrah dilakukan. Namun mengunjungi tempat wisata berupa alam liar di pedalaman Kalimantan, sekaligus melihat berbagai hewan liar hidup di habitat asli, pastinya akan memberikan sensasi yang benar-benar berbeda.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Profesor Zairin Noor, yang mengajak rekan-rekannya dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung angkatan 1980 untuk melakukan reuni sekaligus menjajal sensasi wisata alam liar Kalimantan berupa Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Januari lalu.

Taman Nasional Tanjung Puting memiliki luas lebih dari 415 ribu hektare, meliputi Kecamatan Kumai di Kabupaten Kotawaringin Barat dan juga Kecamatan Hanau serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan.

Alasan Sebenarnya Aurel Hermansyah Kerap Tampil Berhijab Diungkap, Berkaitan dengan Atta Halilintar?

Kepanikan Ayu Ting Ting Saat Kebakaran di Rumahnya, Sohib Ruben Onsu & Igun Ungkap Fakta Ini

Pesawat Garuda Terbakar di Bandara Adisutjipto, 21 Orang Tewas, Ini Tragedi Memilukan 13 Tahun Lalu

Masih berada di Kalimantan, Prof Zairin pun memilih menempuh jalan darat menuju Pangkalanbun, sedangkan rekannya yang berdomisili di berbagai daerah menggunakan transportasi udara berkumpul di Bandara Iskandar, Pangkalanbun.

Guna mempermudah perjalanan serta segala keperluannya, rombongan pun ikut semacam paket wisata sekaligus yang menjadi guide disana.

Dan mereka menghabiskan waktu tiga hari dan dua malam untuk menyusuri Tanjung Puting ini.

Tanjung Puting yang merupakan pusat konservasi orangutan terbesar di dunia ini bisa diakses dengan menggunakan transportasi air, berupa perahu bermesin atau sering disebut kelotok.

Setelah rombongan lengkap, mereka pun diangkut dari bandara menuju pelabuhan Kumai menggunakan bus, yang bisa ditempuh dengan durasi sekitar 20 menit.

Tiga buah perahu yang menjadi transportasi utama menuju Tanjung Puting pun sudah menunggu di pelabuhan, dan rombongan langsung diangkut menuju Sungai Sekonyer yang menjadi lokasi Tanjung Puting yang begitu populer dengan keberadaan orangutannya ini.

Perahu sendiri tingkat dua, dan satu perahu bisa menampung untuk 10 orang hingga lebih.

Dan setiap perahu ada tiga kru yang bertugas, termasuk satu di antaranya adalah tukang masak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved