Berita Tapin
VIDEO Getaran Blasting Bikin Warga Desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin Resah
Getaran Blasting Bikin Warga Desa Pantai Cabe Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin Resah
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Warga Desa Pantai Cabe, Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) resah dan gelisah.
Resah karena ledakan terkini, Kamis (12/3/2020) membuat sejumlah rumah warga di RT 01 RW 01 Desa Pantai Cabe mengalami retak.
Warga menduga keretakan itu akibat aktivitas blasting atau peledakan areal pertambangan batu bara di dekat rumah tinggal mereka.
• VIRAL Video Gerombolan Burung Putih Mengelilingi Kabah Mirip Tawaf saat Sepi Jemaah, Subhanallah!
• VIDEO Menikmati Tepian Sungai Barito di Banjar Raya Kota Banjarmasin
• VIDEO Pemasaran Sepeda Bekas di Jalan MTQ Kandangan HSS Sepi
"Bagaimana saya tak gelisah khawatir rumahnya ambruk sewaktu-waktu akibat getaran aktivitas blasting," ujar Syamsuri, mekanik angkutan alat berat.
Syamsuri mengaku ubin rumahnya sudah berbunyi tak lagi menempel saat diinjak akibat getaran peledakan.
"Saya menduga anak saya jatuh. Ternyata akibat ledakan pertambangan batu bara," katanya.
Tak hanya itu, rumah tinggal Syamsuri juga mengalami keretakan terutama sekali di bagian lantai kedua rumahnya.
Warga lainnya, Sugiarto hiasan plafon rumahnya di ruang kamar jatuh dan bagian dinding retak saat ledakan blasting pertambangan.
Jumadi, Ketua RW 1 Desa Pantai Cabe yang merupakan besan Sugiarto mengaku khawatir aktivitas blasting pertambangan jika dibiarkan dengan getaran tinggi akan merusak rumah warga di lingkungan RT 1.
Mbak Nani, warga RT 8 RW II Desa Pantai Cabe mengaku setiap pukul 13.00 Wita, selalu mendengar bunyi seperti ledakan yang disusul getaran.
"Cuma rumah kakak saja yang retak. Rumah saya aman saja," katanya.
Kepala Desa Pantai Cabe, Riyono mengaku rumahnya pun terdampak aktivitas blasting pertambangan batu bara.
Menurutnya, keluhan warga itu pernah dibicarakan di tingkat Pemerintah Desa belum menemukan solusinya.
"Cuma kemarin itu, warga saya memang ribut karena getaran akibat blasting sangat kuat. Warga jelas resah dan khawatir karena rumah mereka retak," katanya.
(banjarmasinpost.co.id / muhktar wahid)