Wabah Virus Corona

Fakta Baru Covid-19 di Wuhan China, 10 Persen Pasien yang Sembuh Kembali Terinfeksi Virus Corona

Sayangnya, perjuangan melawan Virus Corona di Wuhan Chinamasih panjang karena sebagian orang mengalami infeksi ulangan.

Editor: Murhan
AFP/STR
Seorang pekerja medis (R) merangkul anggota tim bantuan medis dari provinsi Jiangsu pada upacara yang menandai keberangkatan mereka setelah membantu upaya pemulihan virus corona COVID-19, di Wuhan, di provinsi Hubei tengah Cina pada 19 Maret 2020 

Adanya infeksi ulangan Virus Corona terlihat di Wuhan, China. Sebanyak 10 persen pasien yang sembuh disebut kembali terinfeksi Covid-19. Apa sebabnya? (Editor : Murhan)

BANJARMASINPOST.CO.ID - Beberapa hari terakhir muncul kabar tidak adanya kasus baru infeksi Covid-19 di Wuhan, China.

Sayangnya, perjuangan melawan Virus Corona masih panjang karena sebagian orang mengalami infeksi ulangan.

Hal ini terungkap lewat kabar yang dikutip dari South China Morning Post, dalam penelitian, sekitar 10 persen pasien yang sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit dinyatakan kembali positif.

Dengan lebih dari 90 persen pasien telah pulih dan 4.300 orang yang masih menerima perawatan di rumah sakit, sekitar 3 hingga 10 persen kembali terjangkit virus tersebut.

Sempat PDP Covid-19, dr Tirta Bagi-bagi 30 iPhone Sepulang dari RS, Tapi Ini Syaratnya

Foto Ayu Ting Ting Saat Semprot Desinfektan Cegah Covid-19, Wajah Sohib Ruben Disorot

Tudingan Miring ke Shah Rukh Khan Saat India Lockdown Covid-19, Bandingkan Salman Khan & Ajay Devgan

Hal ini dikonfirmasi setelah tenaga medis di sana melakukan tes asam nukleat yang ternyata hasilnya positif pada pasien yang pulih.

Wang Wei, Presiden Tongji Hospital mengungkapkan, dari 147 pasien yang mereka observasi, lima di antaranya positif.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kasus impor mungkin dapat memicu gelombang pandemi global lainnya.

Namun, banyak yang mulai mempertanyakan konsistensi tes asam nukleat dalam mendeteksi virus pada pasien yang pulih dan para ahli mempertanyakan sensitivitas serta stabilitas alat uji.

Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020.
Anggota staf RS memberikan hormat kepada pasien virus corona yang sembuh dan telah menyelesaikan 14 hari karantina di pusat rehabilitasi di Wuhan pada tanggal 10 Maret 2020. (Xinhua/Xiong Qi)

Apakah mereka dapat menularkan virus?

Ini adalah pertanyaan banyak ahli, selain juga kemungkinan tubuh mengembangkan antibodi untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit.

Namun, ahli kesehatan dari Tongji Hospital di Wuhan mengatakan, belum ada bukti konklusif mengenai apakah pasien yang kembali positif ini dapat menularkan virus.

Dokter telah melakukan tes laboratorium dan mengamati anggota keluarga pasien. Ternyata, walau hasil tes positif, tetapi pasien itu tidak menunjukkan gejala Covid-19 dan keluarga mereka juga tidak tertular.

"Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan mereka menular. Lagi pula penelitian ini hanya sampel kecil dan tidak bisa meyakinkan kami tentang validitas temuan awal kami," kata Wang.

"Kami membutuhkan studi epidemiologi skala besar untuk memandu pekerjaan pengawasan dan pencegahan penyakit kami." tambahnya.

Pengamatan pada pasien yang sama juga mengungkap, 80 hingga 90 persen pasien tidak lagi memiliki virus dalam darah mereka satu bulan pasca pemulihan.

Dalam wawancara dengan program CCTV, Tong Chaohui, pakar penyakit pernapasan dari satuan tugas pemerintah pusat di Hubei, sepakat pemantauan berkelanjutan terhadap pasien yang pulih adalah penting.

"Sejauh ini, tidak ada anggota keluarga dekat dari pasien yang pulih ini telah diuji positif dan kami tidak dapat menemukan virus corona dalam sampel kultur laboratorium dari pasien ini," kata Tong.

"Meskipun tes asam nukleat positif, pemeriksaan acak menunjukkan pasien telah mengembangkan antibodi yang efektif dalam melindungi mereka dari asam nukleat virus."

Kepada surat kabar Hubei Daily awal pekan ini, Tu Yuanchao, wakil direktur komisi kesehatan Hubei, menyebut pasien sembuh yang positif setelah dites ulang dan menunjukkan gejala akan dirawat kembali di rumah sakit.

Mereka yang tidak memiliki gejala akan dikirim ke fasilitas karantina untuk observasi selama dua minggu.

Nol Kasus Selama 6 Hari

Jelang dibukanya lockdown pada 8 April mendatang, Wuhan mengumumkan kabar baik berupa nol kasus baru selama 6 hari beruntun.

Warga Wuhan pun bersiap memulai kembali aktivitasnya termasuk membuka tempat usahanya lagi, setelah 2 bulan menjalani kehidupan di masa lockdown.

Dari pantauan jurnalis Reuters, terlihat pegawai memakai masker saat menyambut pelanggan di pintu masuk Wuhan International Plaza yang dibuka lagi.

Mal tersebut adalah rumah bagi toko busana bermerek mewah seperti Cartier dan Louis Vuitton.

Pengunjung mengantre dengan jarak 1 sampai 1,5 meter antarindividu untuk pemeriksaan suhu tubuh di Wuhan International Plaza.

Mereka juga menunjukkan "kode hijau" di ponsel yang membuktikan mereka sehat.

"Wuhan International Plaza adalah ciri khas (kota)," kata Zhang Yu.

"Jadi pembukaan kembali benar-benar membuat saya merasa kota ini hidup lagi," ungkap warga berusia 29 tahun itu.

Kompleks ritel dan jalan-jalan pertokoan pun mulai dibuka lagi.

Produsen mobil listrik Tesla Inc. juga membuka kembali showroom di Wuhan, kata seorang eksekutif perusahaan di Weibo.

"Bisa sehat dan meninggalkan rumah, dan bertemu dengan rekan kerja lain yang juga sehat adalah hal yang sangat membahagiakan," kata Wang Xueman, seorang penjual kosmetik.

Kemudian di provinsi Hubei, pihak berwenang mengatakan 4,6 juta orang kembali bekerja pada Sabtu. Sebanyak 2,8 juta di antaranya menuju bagian lain dari China.

Sebagian pekerja migran berangkat ke selatan provinsi Guangdong dan Fujian, timur provinsi Zhejiang dan Jiangsu, serta China timur laut.

Sementara itu di China secara keseluruhan, penurunan jumlah kasus terjadi di hari keempat setelah pembatasan kedatangan internasional di bandara.

31 kasus baru pada Minggu (29/3/2020) termasuk 1 kasus lokal, turun dari 45 kasus di hari sebelumnya, kata Komisi Kesehatan Nasional.

Ketika jumlah kasus turun, para pembuat kebijakan berjuang merevitalisasi ekonomi yang hampir lumpuh akibat lockdown 2 bulan.

Pemerintah mendorong bisnis dan pabrik buka lagi, demi memacu kebangkitan ekonomi yang telah mati suri selama 2 bulan terakhir.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Sembuh, 10 Persen Pasien Covid-19 di Wuhan Kembali Terinfeksi"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved