Wabah Virus Corona
3 Menit Warga Wuhan Terdiam, Suasana China Kibar Bendera Setengah Tiang Kenang Korban Covid-19
Di Wuhan, kota tempat asal wabah Covid-19 yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, semua lampu lalu lintas di daerah perkotaan berubah merah
Mengenang ribuan korban meninggal dunia akibat Virus Corona atau Covid-19, China mengibarkan bendera setengah tiang. Suasana mengheningkan cipta juga dirasakan di kota asal pandemi yakni Wuhan (Editor : Murhan)
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sabtu (4/4/2020), China mengibarkan setengah tiang di seluruh negeri untuk menghormati ribuan "martir" yang telah meninggal dalam wabah Virus Corona tipe baru.
Kala suasana berduka, seluruh penduduk China pada Sabtu tepat pukul 10.00 pagi waktu Beijing, mengheningkan cipta selama tiga menit.
Warga langsung berhenti dari aktivitasnya. Mobil-mobil, kereta api dan kapal membunyikan klakson mereka, dan sirene serangan udara terdengar untuk mengenang lebih dari 3.000 jiwa yang meninggal dunia karena virus korona. Pemerintah China pun menangguhkan semua kegiatan hiburan.
Hari berkabung nasional itu bertepatan dengan dimulainya festival tahunan pembersihan makam leluhur yang disebut "Qingming". Biasanya jutaan keluarga di China memberikan penghormatan kepada leluhur mereka.
• Diam-diam Prabowo Lakukan Ini Tangani Virus Corona, Menhan Datangkan Ini
• Batuk Seusai Bertemu Bupati Kawarang yang Positif Covid-19, Annisa Pohan Panik
• India Lockdown Covid-19, Aksi Shah Rukh Khan Ini Balas Nyinyiran Publik
Di Beijing, Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin China lainnya memberikan penghormatan di depan bendera nasional, dengan bunga-bunga putih disematkan di dada mereka sebagai tanda berkabung.
Di Lapangan Tiananmen di Beijing, bendera nasional berkibar setengah tiang, dikelilingi oleh aparat keamanan yang berjaga-jaga lebih ketat dari biasanya.
Para pejalan kaki di salah satu distrik perbelanjaan tersibuk di Beijing berhenti berjalan dan menundukkan kepala dalam upacara penghormatan, sementara para polisi patroli berdiri di sisi jalan dengan membawa perisai. Mereka pun menundukkan kepala.
Selama proses ini, banyak orang termasuk pekerja medis, telah memberikan kontribusi luar biasa. Mereka semua adalah pahlawan. Sebagai warga negara biasa, kita harus ingat hari ini.
"Selama proses ini, banyak orang termasuk pekerja medis, telah memberikan kontribusi luar biasa. Mereka semua adalah pahlawan. Sebagai warga negara biasa, kita harus ingat hari ini," kata Wang Yongna yang sedang berbelanja.
Menurut data statistik yang diterbitkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China, lebih dari 3.300 warga China meninggal dunia dalam epidemi virus korona tipe baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, pada akhir tahun 2019.
Suasana di Wuhan
Di Wuhan, Provinsi Hubei, kota tempat asal wabah Covid-19 yang kemudian menyebar ke seluruh dunia, semua lampu lalu lintas di daerah perkotaan berubah merah pada pukul 10 pagi dan semua lalu lintas jalan berhenti selama tiga menit.
Sirene dan klakson terdengar ketika orang-orang diam mengheningkan cipta di jalanan.
Para staf di Rumah Sakit Tongji berdiri di luar dengan kepala tertunduk ke arah gedung utama.